Penanganan Dampak Erupsi Gunung Semeru terhadap Kesehatan Paru-paru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gunung Semeru di Jawa Timur meledak dengan kekuatan besar, mengeluarkan awan panas yang mencapai ketinggian 5,5 kilometer. Akibatnya, awan abu vulkanik dari letusan ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat sekitar.

Dr. Agus Dwi Susanto, spesialis paru-paru, menjelaskan bahwa abu vulkanik dapat merusak sistem pernapasan dan paru-paru. Hal ini terjadi karena abu ini berisi bahan-bahan berbahaya jika dihirup dalam jumlah banyak. “Abu vulkanik merupakan partikel sangat halus, kurang dari 10 mikron, yang terlempar ke udara saat gunung meletus,” ujar dr. Agus kepada Thecuy.com, Kamis (20/11/2025).

Ada berbagai komponen berbahaya dalam abu ini, seperti silika halus, hidrogen sulfida, karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Dr. Agus menjelaskan lebih lanjut, “Partikel-partikel ini dapat terbawa angin hingga jarak ratusan kilometer.”

Saat ini, sekitar 956 warga telah mengungsi karena letusan Gunung Semeru. Mereka tersebar di beberapa lokasi di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Dr. Agus menyebutkan beberapa gejala yang mungkin timbul akibat paparan abu vulkanik:

  1. Iritasi kulit, seperti gatal-gatal.
  2. Iritasi mata, seperti mata merah dan berair.
  3. Iritasi hidung, seperti hidung berair.
  4. Iritasi tenggorokan, yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan, batuk kering, atau batuk berdahak.
  5. Iritasi saluran napas dan paru-paru, yang dapat menyebabkan batuk, dahak berlebih, atau sesak napas.
  6. Penyegaran penyakit paru yang sudah ada, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  7. Tingkat risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan bronkitis meningkat.

Untuk mencegah kerusakan paru-paru akibat abu vulkanik, dr. Agus menyarankan penggunaan masker khusus yang dapat menyaring partikel halus. “Masker yang dapat menyaring partikel kurang dari 2,5 mikron sangat efektif. Jika tidak tersedia, masker biasa juga bisa digunakan, tetapi harus dipakai saat berada di luar ruangan,” kata dr. Agus. Masker N95 merupakan salah satu contoh masker yang efektif dalam hal ini.

Selain menggunakan masker, ada beberapa langkah pencegahan lain yang dapat dilakukan:

  • Menutup jendela, pintu, dan tungku kayu serta meminimalkan penggunaan pemanas udara dan AC untuk mencegah abu dan gas masuk ke dalam rumah.
  • Memakai kacamata saat berada di luar ruangan.
  • Melindungi kulit dengan pakaian tertutup.
  • Menghindari minum air yang terkontaminasi abu vulkanik.
  • Menenangkan diri saat mengemudi.
  • Memercikkan air sebelum membersihkan diri agar partikulat tidak terbawa angin.
  • Patuhi perintah otoritas lokal mengenai keamanan, waktu keluar rumah, aturan pengemudian, dan penggunaan air minum.

Gunung Semeru, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, telah menunjukkan kekuatan letusannya, menimbulkan dampak serius bagi kesehatan masyarakat. Tindakan pencegahan yang tepat dapat mengurangi risiko penularan penyakit dan memastikan keselamatan masyarakat terjamin.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan