Yostar Korea Meminta Maaf Atas Animasi Karakter yang Dipandang Mirip Gesture "Batang Kecil"

dimas

By dimas

Yostar Korea baru saja mengeluarkan permintaan maaf resmi setelah banyak pemain mengeluh tentang animasi ultimate salah satu karakter baru yang dianggap mirip gerakan “batang kecil”. Isu ini sangat peka di Korea, sehingga saat klip tersebut meluas, komunitas game langsung ramai membicarakannya. Yostar segera mengambil langkah untuk menjelaskan situasi dan mengurangi kesalahpahaman.

Dalam pengumuman resmi mereka, Yostar menyatakan telah memahami semua kritik dari pemain dan mengaku menerima dengan serius bahwa beberapa pemaina merasa tidak nyaman dengan adegan tersebut. Mereka mengucapkan maaf karena animasi tersebut menyebabkan ketidaknyamanan, dan menegaskan bahwa itu bukanlah niat mereka.

Animasi tersebut dibuat oleh artis asal luar negeri dan tidak ada kaitannya dengan simbol politik, kepercayaan tertentu, atau pesan tersembunyi. Yostar menekankan bahwa game mereka tidak mendukung ideologi apa pun dan bertujuan hanya untuk memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan tanpa ada kontroversi tambahan.

Saat ini, tim internal sedang mengevaluasi apakah animasi tersebut perlu direvisi. Mereka sedang mempertimbangkan berbagai opsi dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut melalui pengumuman terpisah. Sehingga, keputusan akhir masih ditunggu dari pihak pengembang.

Di Korea, gerakan yang dianggap menunjuk ke “batang kecil” ini sangat sensitif. Banyak brand besar pernah terjebak masalah serupa, seperti Apple saat mempromosikan iPhone 17 Air, serta Shift Up yang dihadapkan pada komplain karena artwork yang dianggap mirip gerakan tersebut. Akhirnya, mereka memutuskan untuk merevisi desain mereka.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perkembangan berita game, pastikan untuk mengikuti platform resmi Thecuy.com.

Informasi terbaru menunjukkan bahwa isu seperti ini sering terjadi di industri game, terutama di negara dengan budaya yang peka terhadap simbolisme. Studi kasus pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 78% pemain lebih menyukai game yang menghindari kontroversi budaya, dan 63% lebih cenderung memilih game dengan sensitivitas budaya yang tinggi. Ini menunjukkan pentingnya pengembangan game yang mempertimbangkan aspek budaya lokal.

Dalam konteks ini, Yostar memang berbuat tepat dengan segera merespons dan menanggapi keluhan pemain. Langkah mereka tidak hanya menunjukkan tanggung jawab, tetapi juga menghargai sensitivitas budaya. Ini juga mengingatkan kepada pengembang game lain untuk lebih berhati-hati dalam merancang konten yang sesuai dengan nilai-nilai lokal.

Untuk game yang ingin sukses di pasar global, pemahaman dan respect terhadap budaya setempat menjadi kunci. Dengan demikian, pengembang harus selalu berusaha untuk memahami dan menghormati perbedaan budaya, agar game mereka dapat dinikmati oleh semua pemain tanpa memicu kesalahpahaman atau kesalahan komunikasi.

Baca juga games lainnya di Info game terbaru

Tinggalkan Balasan