RI Siap Menghasilkan 452 Megawatt Daya Listrik dari Sampah dalam Waktu 10 Hari

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah sedang promosi program Waste to Energy (WTE) melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Ini bukan hanya untuk mengatasi masalah sampah di berbagai daerah, tetapi juga untuk mengubah sampah menjadi sumber energi baru. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menyampaikan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2025-2034, Indonesia memiliki potensi menghasilkan 452 megawatt (MW) listrik dari pengolahan sampah. Setiap PLTSa baru akan terhubung langsung dengan jaringan listrik milik PT PLN (Persero), memberikan peluang bisnis berkelanjutan bagi perusahaan di bidang pengolahan sampah.

Eniya mengungkapkan bahwa potensi energi sampah tersebar di Jawa, Madura, Bali, Sumatra, dan Sulawesi, dengan rencana yang sudah dimasukkan dalam RUPTL. “Selama 10 tahun ke depan, ada 452 megawatt yang akan diintegrasikan dengan jaringan PLN, sehingga tidak ada masalah dalam penyambungan,” katanya dalam Waste to Energy Investment Forum 2025 di Jakarta Selatan. Investor dan pengusaha PLTSa dapat melakukan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PLN selama 30 tahun dengan tarif tetap Rp 20 sen per kWh, sebelum fasilitas pembangkit diserahkan ke pemerintah.

Proses perizinan untuk PJBL hanya memerlukan waktu 10 hari, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang pengolahan sampah menjadi energi. “Setelah perizinan selesai, konstruksi dapat langsung dimulai, dan setelah itu akan diberi sertifikasi operasional. Izin Usaha Pembangkitan Listrik untuk Umum (IUPTLU) akan dikeluarkan langsung,” jelasnya. Dengan Perpres ini, proses penjualan tenaga listrik menjadi lebih mudah dan efisien.

Inovasi dalam pengolahan sampah menjadi energi bukan hanya menggandarkan solusi lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang besar. Dengan dukungan pemerintah yang kuat, program WTE dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Mari dukung dan berkontribusi dalam program ini, karena setiap sampah bisa menjadi sumber daya valus untuk masa depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan