Prabowo Alokasikan Biaya Besar untuk Pelayanan Kesehatan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen pemerintah untuk menyalurkan dana signifikan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. Ini meliputi upaya pembangunan dan perbaikan fasilitas rumah sakit di berbagai daerah.

Dalam kesempatan peresmian RS Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Prabowo mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut merupakan salah satu fasilitas kesehatan paling canggih di negara ini. Ia berharap agar lebih banyak fasilitas serupa dapat dibangun di seluruh Indonesia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Prabowo menjamin bahwa pemerintah akan segera mengalokasikan dana yang besar. Ia menyampaikan keinginannya kepada Menteri Kesehatan agar setiap kabupaten dan kota memiliki rumah sakit tingkat tinggi seperti ini dalam waktu empat tahun ke depan.

“Saya juga menginformasikan kepada Menteri Kesehatan bahwa saya menyuruh tiap kabupaten dan kota untuk memiliki rumah sakit canggih seperti ini. Dalam empat tahun mendatang, kita akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Kita akan berjuang, dan yang pasti, saya akan mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pelayanan kesehatan,” ujar Prabowo saat peresmian melalui siaran virtual, Rabu (19/11/2025).

Menurutnya, negara memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Prabowo menambahkan bahwa negara yang berhasil adalah negara yang mampu memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai bagi warganya.

“Saudara-saudara, pelayanan kesehatan adalah kewajiban negara. Negara yang sukses adalah negara yang dapat memberikan pelayanan kesehatan layak untuk rakyatnya. Oleh karena itu, inisiatif seperti ini sangat penting,” tambahnya.

Mengutip data dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, selama satu tahun sejak Oktober 2024 hingga Oktober 2025, pemerintah telah menghabarkan biaya sebesar Rp 132,4 triliun untuk keperluan kesehatan. Anggaran tersebut terbagi menjadi dua bidang utama: pembangunan sarana dan prasarana kesehatan senilai Rp 46,8 triliun, serta pelayanan kesehatan masyarakat sebesar Rp 75,9 triliun.

Dari realisasi anggaran tersebut, setidaknya 38 juta warga telah mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG), 96,8 juta warga mendapatkan bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan 66 rumah sakit umum daerah (RSUD) kelas D atau D Pratama telah diupgrade menjadi kelas C.

Untuk tahun 2026, pemerintah merencanakan anggaran kesehatan sebesar Rp 244 triliun, sesuai dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang diumumkan langsung oleh Prabowo di depan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Selain itu, pemerintah juga merencanakan revitalisasi 30 rumah sakit pada tahun 2025 dan 2026. Dalam Nota Keuangan APBN 2026, tercatat anggaran revitalisasi pada 2025 sebesar Rp 2,45 triliun, sementara untuk tahun 2026 naik menjadi Rp 2,74 triliun.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah menunjukkan komitmen serius dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesembuhan pasien dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Investasi yang dilakukan pada infrastruktur kesehatan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan medis, tetapi juga memungkinkan akses kesehatan yang lebih merata bagi seluruh warga. Dalam beberapa tahun ke depan, harapkan peningkatan yang signifikan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia, dengan adanya rumah sakit modern dan fasilitas medis yang lebih baik di berbagai daerah.

Perubahan yang terjadi dalam sistem kesehatan negara ini menunjukkan janji yang dijanjikan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi rakyat. Dengan dukungan dana yang signifikan, diperkirakan akan terjadi perbaikan yang substansial dalam kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan