Pengusaha Ditekan Premanisme dari Organisasi hingga Pejabat Pemerintah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Praktik premanisme tetap menjadi masalah besar bagi para pengusaha di daerah. Kegiatan ilegal ini bisa menyebabkan pengusaha mengalami kerugian sekitar 15 hingga 20 persen dari biaya investasi dan produksi mereka. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Wakil Ketua BKPM, Todotua Pasaribu, mengungkapkan bahwa isu ini sangat memengaruhi iklim investasi di Indonesia. Hal ini membuat pengusaha harus mengeluarkan biaya tambahan untuk melanjutkan operasional bisnisnya.

Sebuah lembaga penelitian menyatakn bahwa dampak premanisme ini mencapai 15 hingga 40 persen dari biaya investasi dan produksi. Kali ini, pernyataan tersebut disampaikan oleh Todotua dalam acara Business Forum di Hotel Westin Jakarta pada hari Rabu, tanggal 19 November 2025. Ia menjelaskan bahwa praktik premanisme dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat maupun instansi pemerintah.

Todotua membenarkan adanya tindakan premanisme dari berbagai kalangan, bahkan sampai ke tingkat pemerintahan. Selain itu, ada kasus pemerasan yang terjadi terhadap PT Chandra Asri oleh Kadin Cilegon, yang juga memberikan dampak negatif terhadap iklim investasi di Indonesia. Dia menyatakan bahwa kepercayaan investor telah menurun drastis, sehingga pemerintah terus memantau situasi ini setiap minggu untuk memberikan kepastian.

Investasi menjadi salah satu kunci untuk membangun siklus ekonomi baru dan memberikan manfaat pada pelaku usaha lokal. Selain itu, investasi juga berperan dalam mengembangkan lapangan kerja. Data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi menunjukkan bahwa pada tahun 2024, investasi telah menghasilkan 2,5 juta pekerja baru. Sementara pada kuartal ketiga tahun 2025, investasi telah menyumbangkan 1,9 juta tenaga kerja tambahan.

Pemerintah saat ini melakukan reformasi untuk memudahkan berbisnis, baik melalui perizinan berbasis risiko maupun insanitas fiskal untuk investor lokal dan asing. Hingga kuartal ketiga 2025, pemerintah telah menyediakan fasilitas insentif sebesar Rp 1,3 triliun. Namun, Todotua juga memantau efektivitas dari kegiatan tersebut.

Premanisme tidak hanya merugikan pengusaha, tetapi juga merobohkan kepercayaan investor. Hal ini membutuhkan peran aktif pemerintah untuk memberikan kepastian dan kejelasan dalam regulasi. Dengan demikian, iklim investasi di Indonesia dapat ditingkatkan, dan lebih banyak lapangan kerja bisa diciptakan. Investasi yang baik akan membawa manfaat bagi semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha lokal.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan