Impor minyak RI dari AS dimulai bulan Desember

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Indonesia akan melangkahkan langkah untuk memenuhi kebutuhan energi melalui impor minyak dan gas dari Amerika Serikat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya negosiasi tarif yang masih dalam tahap perundingan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia memberikan informasi bahwa pengiriman minyak mentah dari AS diharapkan akan dimulai pada bulan Desember 2025. Hal ini disampaikannya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/11/2025).

Untuk komoditas gas LPG, Bahlil menuturkan bahwa impornya telah berjalan, meskipun belum disebutkan secara rinci seberapa banyak volume yang diimpor dan kapan proses tersebut dilakukan. “LPG sudah berjalan, ternyata,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia akan melakukan pembelian migas dari AS dengan kemampuan 15 juta barel setara minyak (MBOE). Impor ini akan dilakukan tanpa melalui proses lelang, sebagai upaya untuk mempercepat proses dan menyeimbangkan neraca perdagangan. PT Pertamina (Persero) ditugaskan untuk melaksanakan impor ini.

“Ada yang terkait dengan pembelian migas dari Amerika, di mana tugasnya diberikan antara lain kepada Pertamina. Volume yang dimaksud sekitar 15 juta ton,” kata Airlangga saat di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (17/11/2025).

Jika negosiasi ini berhasil disepakati, pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) maupun Peraturan Presiden (Perpres) sebagai tahap selanjutnya. Namun, ketika ditanya mengenai skema impor tanpa lelang, Bahlil memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut. “Nanti kita cek skemanya ya,” paparnya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa impor migas dari AS dapat memberikan manfaat strategis bagi Indonesia, khususnya dalam mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi lokal yang terbatas. Selain itu, kerjasama ini dapat memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara.

Analisis unik dan simplifikasi: Langkah impor migas dari AS merupakan strategi yang cerdas dalam mengejar pembangunan energi yang berkelanjutan. Dengan begitu, Indonesia dapat memastikan pasokan energi yang stabil sementara negosiasi tarif masih berlangsung. Studi kasus yang relevan adalah ketika negara-negara lain melakukan impor energi dalam volume besar untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Kesimpulan: Dengan impor migas dari AS, Indonesia tampak lebih siap menghadapi tantangan energi mendatang. Langkah ini bukan hanya untuk menopang kebutuhan domestik, tetapi juga untuk memperkuat posisi negara dalam pasar global.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan