Rencana Purbaya Didaur Ulang Baju Bekas Impor

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah memikirkan solusi baru untuk pakaian bekas impor yang disita. Sebelumnya, pakaian tersebut dihancurkan dengan cara dibakar, tetapi kini Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana untuk mendaur ulangnya.

Menurut Purbaya, biaya penghancuran pakaian bekas impor cukup tinggi, hingga mencapai Rp 12 juta per kontainer. Oleh karena itu, daur ulang menjadi pilihan baru yang lebih efisien untuk menangani barang sitaan tersebut.

Purbaya telah membahas rencana ini dengan Presiden Prabowo Subianto, dan menurutnya, Prabowo mendukung ide daur ulang tersebut. Dalam jumpa pers di kantor Jakarta Pusat, Purbaya mengatakan, “Ini atas arahan Presiden. Jangan dibakar begitu saja. Kita coba dengan memanfaatkan ulang.”

Langkah selanjutnya, Purbaya pun segera mengajak Asosiasi Garmen dan Tekstil Indonesia (AGTI) untuk terlibat. Para pengusaha garmen setuju untuk mencacah ulang pakaian bekas impor agar bisa digunakan kembali.

Bagian dari hasil daur ulang ini juga akan dijual dengan harga terjangkau kepada pengusaha kecil dan mikro (UMKM). “Kita tawarkan ke AGTI untuk mencacah ulang pakaian bekas impor. Sebagian akan digunakan mereka, sisanya dijual ke UMKM dengan harga murah,” ujar Purbaya.

Purbaya juga telah koordinasi dengan Menteri UMKM Maman Abdurahman terkait rencana penjualan kembali hasil daur ulang. Maman memberikan tanggapan positif dan siap membantu dalam distribusi produk tersebut kepada UMKM.

Selain itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah melakukan penindakan terhadap pakaian impor bekas sebanyak 17.200 bal, setara dengan 1.720 ton atau sekitar 8,6 juta lembar pakaian dalam waktu setahun terakhir. Pengawasan dilakukan secara komprehensif, mulai dari wilayah pesisir, perbatasan darat, hingga perairan.

Daur ulang pakaian bekas impor sitaan bukan hanya mengurangi beban biaya pemerintah, namun juga memberikan manfaat bagi pengusaha kecil melalui akses produk bekas dengan harga terjangkau. Ini juga merupakan langkah positif dalam mengurangi limbah tekstil yang berdampak positif terhadap lingkungan.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung ekonomi kreative dan berkelanjutan, serta mengatasi masalah impor pakaian bekas dengan solusi yang efisien dan berdampak positif.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan