Kota Banjar kini menjadi perhatian umum setelah tim ahli budaya dari Solo berhasil mengungkap beberapa artefak prasejarah di area Kecamatan Pataruman. Keberadaan peninggalan sejarah ini membuka peluang baru bagi pengembangan wisata edukatif dan penelitian arkeologi di kota yang terletak di pinggiran Jawa Barat.
Dalam rangka eksplorasi ini, tim yang dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Ndaru Kusumo melakukan penggalian benda-benda bersejarah di Kecamatan Pataruman. Kegiatan ini dimulai setelah tim tersebut tertarik pada jejak pencarian Candi Lor di Jawa Timur, yang menginspirasi mereka untuk melanjutkan penelitian ke wilayah barat.
Pada awal pencarian, tim ini menghadapi kesulitan karena tidak menemukan hasil yang menarik pada hari pertama dan ketiga. Namun, pada hari kelima, keberhasilan akhirnya tercipta. Mereka berhasil menemukan artefak berupa benda lonjong, diikuti dengan peralatan perburuan dan alat pertanian yang diperkirakan berasal dari zaman prasejarah. Salah satu alat pertanian yang ditemukan memiliki bentuk seperti luku, yang digunakan untuk kegiatan bercocok tanam. KGPH Ndaru Kusumo mengungkapkan bahwa walaupun mereka masih belum bisa menentukan usia pasti artefak tersebut, indikasi kuat menunjukkan bahwa benda-benda ini berasal dari masa sebelum masehi. Ia menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut oleh ahli arkeolog diperlukan untuk memastikan kepastian tentang usia peninggalan tersebut.
KGPH Ndaru Kusumo juga menyampaikan harapan bahwa temuan ini dapat menjadi cikal bakal Kota Banjar untuk menjadi pusat studi peradaban. Selain menjadi objek penelitian mendalam, penemuan artefak ini dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata edukatif yang mengangkat pengetahuan masyarakat tentang sejarah dan budaya Indonesia. Pemerintah Kota Banjar juga tidak ketinggalan untuk merespons penemuan ini dengan serius. Wali Kota Banjar, H Sudarsono, menyatakan bahwa temuan artefak akan segera dilaporkan ke Kementerian Kebudayaan untuk tindak lanjut lebih lanjut.
Pada tahun 2025, penelitian arkeologi terus mengalami perkembangan dengan teknologi pengolahan data dan pemetaan yang lebih canggih. Teknologi LiDAR dan pemetaan 3D semakin membantu para peneliti untuk merestorasi dan memetakan situs sejarah dengan lebih akurat. Studikasus yang relevan adalah penemuan situs prasejarah di Jawa Barat yang menunjukkan bahwa daerah ini memiliki potensi sejarah yang besar, bukan hanya sebagai tempat wisata alami, tetapi juga sebagai cagar budaya yang perlu dilestarikan.
Kesimpulan yang dapat dipetik dari penemuan ini adalah bahwa Kota Banjar bukan hanya memiliki daya tarik alam yang indah, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang mendalam. Penemuan artefak prasejarah ini membuka peluang bagi kota untuk menjadi tujuan wisata yang lebih kaya makna. Mari kita dukung pengembangan ini agar generasi mendatang dapat memahami lebih jauh tentang warisan budaya dan sejarah Indonesia.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.