Pemakaman Siswa SMPN Tangsel Korban Bullying Diiringi Suasana Haru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pelajar SMPN 19 Tangerang Selatan dengan nama panggilan MH (13) telah dimakamkan setelah mengalami penyiksaan berkepanjangan yang berakhir dengan kematiannya. Suasana pemakaman yang sangat berduka dihadiri oleh banyak pihak, termasuk Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan.

Dalam unggahan di media sosialnya, Pilar yang hadir dalam upacara pemakaman itu mengatakan bahwa dia mewakili Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mengucapkan doa bersama di makam korban, yang bernama Muhamad Hisyam bin Kusnadi, di pemakaman keluarga di Ciater, Serpong. Insiden ini terjadi setelah korban telah menjalani perawatan selama satu pekan di rumah sakit.

Selain menyampaikan duka cita, Pemkot Tangsel juga telah bekerja sama dengan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan kepolisian untuk menangani kasus bullying ini. Langkah selanjutnya akan ditentukan setelah diagnosa medis terakhir korban diterima.

Dinas terkait juga telah memberikan dukungan kepada keluarga korban dalam bentuk pendampingan selama proses tahlilan dan bantuan biaya pendidikan untuk kakak korban. Pilar juga mengucapkan belasungkawa atas kehilangan yang dialami keluarga korban.

Menurut informasi dari Polres Tangerang Selatan, korban meninggal dunia pada pagi hari ini. Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, telah menyatakan duka cita dan janji untuk menangani perkara ini secara profesional. Polres Tangsel telah membuat laporan informasi sebagai bagian dari proses penyelidikan, dengan enam orang siswa dan guru yang sedang dijadikan saksi.

Dari keterangan kakak korban, Rizky, ternyata MH sudah mengalami bullying sejak masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Kasus yang paling parah terjadi pada Senin (20/10), saat korban dikabarkan dipukul oleh teman sekelasnya menggunakan bangku. Setelah itu, korban mengalami penurunan kondisi fisik hingga tak bisa beraktivitas. Karena kondisi yang semakin buruk, korban akhirnya dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni, telah melakukan mediasi antara keluarga korban dan terduga pelaku. Pihak sekolah juga telah mengunjungi rumah korban untuk memantau kondisinya.

Kasus ini mengingatkan kita betapa pentingnya memperhatikan tanda-tanda awal bullying di sekolah. Jika tidak ditangani dengan serius, dampaknya bisa sangat mematikan. Semua pihak harus bekerjasama untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan