Diabetes Tipe 5 yang Serang Kelompok Resiko Tertentu

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta, para ilmuwan baru saja menggali jenis diabetes baru, yang dikenal sebagai diabetes tipe lima. Kebanyakan orang sudah mengenal diabetes tipe satu, tipe dua, dan jenis gestasional. Diabetes tipe satu berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh, tipe dua terkait dengan pola hidup, sementara gestasional terjadi selama masa kehamilan. Data menunjukkan sekitar 20-25 juta orang di seluruh dunia mengalami kondisi ini, dengan Asia dan Afrika menjadi wilayah yang paling banyak terkena dampaknya.

Spesialis penyakit dalam, dr. Dicky Lavenus Tahapary, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM, menjelaskan bahwa diabetes tipe lima lebih umum ditemukan pada pasien yang mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi. Hal ini bisa disebabkan oleh kehamilan atau periode 1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Menurut dr. Dicky, kondisi ini terjadi karena pankreas tidak dapat memproduksi insulin dengan baik, sehingga pasien biasanya memiliki tubuh yang kurus, berbeda dengan diabetes tipe dua yang sering ditemukan pada orang gemuk.

Dalam wawancara dengan media di Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2025), dr. Dicky mengungkapkan bahwa diagnosis diabetes tipe lima lebih rumit. Ini disebabkan karena informasi tentang jenis diabetes ini sangat terbatas, dan proses identifikasinya memerlukan pengujian yang lebih mendalam untuk memastikan bahwa pasien tidak menderita diabetes tipe satu atau tipe dua. “Masih belum ada kesepakatan terkait diagnosis yang pasti, dan kemungkinan jumlah kasusnya tidak terlalu besar,” katanya.

Di sisi lain, dr. Dicky menilai bahwa anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe lima. Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa jenis diabetes ini lebih sering ditemukan di negara dengan pendapatan yang rendah. Jika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di wilayah dengan tingkat stunting yang tinggi, seperti di beberapa daerah Indonesia, kemungkinan jenis diabetes ini akan ditemukan. “Namun, kita belum memiliki penelitian khusus untuk mendukung hal ini,” tambahnya.

Selain itu, dr. Dicky juga mengemukakan bahwa diabetes tipe lima mungkin sulit untuk didiagnosis dengan pasti, karena masih sedikit pengetahuan tentang penyakit ini. “Jika kita lebih banyak mengerjakan pemeriksaan khusus di daerah yang stuntingnya tinggi, mungkin kita akan menemukan lebih banyak kasus diabetes tipe lima,” ujarnya.

Menurut dr. Dicky, kondisi malnutrisi dan kekurangan gizi sejak dini dapat mempengaruhi produksi insulin di tubuh, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe lima. Hal ini berbeda dengan diabetes tipe dua, yang biasanya dikaitkan dengan kehidupan berlebihan dan obesitas. Pasien diabetes tipe lima cenderung memiliki tubuh yang kurus dan berat lahir yang rendah.

Meskipun diabetes tipe lima masih menjadi topik yang kurang diketahui, dr. Dicky berharap lebih banyak penelitian akan dilakukan untuk memahami penyakit ini dengan lebih baik. “Kita perlu memperdalam studi tentang diabetes tipe lima, terutama di wilayah dengan tingkat stunting yang tinggi, agar dapat memberikan solusi yang tepat untuk para pasien,” katanya.

Di masa depan, dengan peningkatan kesadaran dan penelitian lebih lanjut, mungkin kita akan lebih memahami bagaimana mencegah dan mengatasi diabetes tipe lima. Penting untuk selalu menjaga kesehatan dan polah gizi sejak dini, terutama bagi ibu hamilton dan anak-anak, untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Memahami diabetes tipe lima adalah langkah penting dalam upaya mencegah dan mengelola kondisi kesehatan yang semakin berkembang. Dengan informasi yang tepat dan tindakan pencegahan yang tepat, kita bisa bersama-sama menghadapi tantangan ini dan memastikan kesehatan yang lebih baik baginya.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan