Temuan Terbaru: Tim SAR Mendapatkan 8 Jenazah Korban Longsor di Cilacap

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Cilacap, tim SAR terus berusaha mencari korban longsor yang terjadi di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang. Hingga kini, mereka telah menemukan delapan mayat, sehingga total korban jiwa yang terkonfirmasi mencapai 11 orang.

Menurut Abdul Muhari dari BNPB, hari ini tim berhasil menemukan tujuh jenazah, serta dua bagian tubuh yang diidentifikasi sebagai satu individu. Peristiwa ini telah berlangsung selama tiga hari, dengan rincian korban yang ditemukan setiap hari. Dua mayat ditemukan pada hari pertama, satu mayat pada hari kedua, dan delapan pada hari ketiga.

Saat ini, 520 personel SAR bekerja bersama untuk mempercepat pencarian. Untuk mempercepat proses, tujuh unit ekskavator telah digunakan sejak Jumat malam untuk menggali area yang diduga menyimpan korban. Mayjen TNI Budi Irawan, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, mengajukan permintaan tambahan empat unit ekskavator, sehingga totalnya menjadi 12 unit.

Budi menjelaskan bahwa tingginya timbunan longsor, antara 2-8 meter, membuat penggunaan alat berat menjadi sangat penting. Ia juga menekankan bahwa sumber daya manusia bisa bergiliran, namun alat berat harus beroperasi nonstop selama 24 jam.

Selain personel SAR, 19 anjing pelacak juga turut terlibat dalam operasi. Anjing-anjing tersebut, sebagian besar jenis Belgian Malinois dan German Shepherd, khusus dilatih untuk pencarian SAR cadaver. Salah satu anjing, Buddy dari Polres Temanggung, telah berhasil menemukan empat titik yang diduga terdapat korban tertimbun.

Sementara itu, jumlah korban yang masih dalam pencarian mencapai 12 orang, dan upaya penyelamatan terus dilakukan dengan maksimal.

Pelajari lebih lanjut tentang operasi SAR dan teknologi yang digunakan dalam pencarian korban longsor dapat meningkatkan efisiensi penyelamatan. Studi kasus menunjukkan bahwa penggunaan anjing pelacak dan alat berat dapat mengurangi waktu pencarian, sehingga meningkatkan peluang korban selamat. Dalam kasus seperti ini, kerjasama antar instansi dan penggunaan teknologi modern menjadi kunci sukses.

Setiap detik adalah peluang untuk menyelamatkan nyawa. Jangan pernah berputus asa dalam menghadapi bencana, karena usaha dan kerja sama kolaboratif selalu dapat menciptakan harapan baru.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan