Menteri Dagang Membakar Baju Impor Senilai Rp 112 Miliar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Perdagangan Budi Santoso telah menghancurkan 19.391 balpres pakaian bekas yang diimpor dari Korea Selatan, Jepang, dan China. Barang-barang ini berasal dari 11 gudang di Bandung dengan nilai temuan mencapai Rp 112,35 miliar. Proses pemusnahan melibatkan pencacahan dan pembakaran.

Dalam konferensi pers di PPLI, Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Budi menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan lanjutan dari operasi pengawasan yang dilakukan oleh berbagai instansi, termasuk Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, TNI, BIN, dan Polri. Pakaian bekas tersebut ditemukan pada 14 dan 15 Agustus 2025 di wilayah Bandung Raya, termasuk Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang.

Pemusnahan dimulai sejak 14 Oktober 2025 dan telah mencapai 85,56% dari total 19.391 balpres. Sisa proses diharapkan selesai pada akhir November. Biaya pemusnahan ditanggung oleh importir, yang juga dikenai sanksi administratif dan penutupan usaha. Selain itu, mereka diwajibkan melakukan re-ekspor atau pemusnahan barang.

Aksi ini dilakukan setelah pemeriksaan terhadap 11 pabrik, dengan pakaian bekas tersebut awalnya disimpan rapi di gudang-gudang di Bandung, Kabupaten Bandung, dan Cimahi sebelum disita.

Menurut data terkini, praktik impor pakaian bekas terus menjadi isu global. Organisasi PBB memperkirakan bahwa industri fashion menghasilkan sekitar 92 juta ton limbah setiap tahun, di mana sebagian besar berasal dari negara-negara dengan regulasi impor yang ketat. Studi kasus di Eropa menunjukkan bahwa pemusnahan sistematis seperti yang dilakukan Indonesia dapat mengurangi dampak lingkungan hingga 30%.

Praktik ini juga menginspirasi negara lain untuk lebih ketat dalam pengawasan impor. Misalnya, Malaysia baru-baru ini melarang masuknya pakaian bekas dengan standar kualitas yang rendah. Langkah-langkah seperti ini tidak hanya mempertahankan kesehatan konsumen, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri tekstil lokal.

Dalam era globalisasi, penting untuk segera bertindak terhadap limbah pakaian, karena dampaknya tidak hanya lingkungan, tetapi juga ekonomi kreatif. Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dengan tindakan tegas ini. Marailah ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan mendukung produk lokal dan berpartisipasi dalam pengawasan terhadap impor ilegal. Bersenjata dengan kesadaran, kita dapat menciptakan masa depan lebih hijau dan adil untuk semua.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan