Keluarga Gus Elham Dibantah Atas Dukungan Penonton saat Cium Anak di Pengajian Ramai

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Mohammad Elham Yahya Luqman, lebih dikenal dengan nama Gus Elham, telah mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat setelah tindakannya yang mengakibatkan viralnya video mencium anak di atas panggung. Keluarganya juga ikut meminta maaf atas perbuatannya tersebut.

Menurut Muhammad Agung Musa Al Maliki, kakaknya, keluarga sudah lama memberikan peringatan dan nasihat kepada Gus Elham mengenai perilakunya yang kurang tepat. Agung menyampaikan bahwa sejak diberi teguran, Gus Elham telah menunjukkan perubahan dalam perilaku dan sikapnya.

Ternyata, sebelumnya ada foto dan kampanye di media sosial yang mengkritik tindakan Gus Elham. Foto tersebut menampilkan Gus Elham sedang mencium beberapa anak perempuan, yang dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas dan mengindikasikan kecurigaan tindak pedofilia atau child grooming. Namun, Gus Elham membantah dan menyatakan bahwa anak-anak tersebut berada di bawah pengawasan orang tuanya saat mengikuti rutinan pengajian.

Dalam sebuah video yang dirilisnya, Gus Elham meminta maaf dengan penuh kesadaran akan kesalahannya. Dia mengakui bahwa tindakannya merupakan kesalahan pribadi dan mengaku telah berbuat khilaf. “Saya, Muhammad Elham Yahya Al-Maliki, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas video yang menimbulkan kegaduhan. Saya mengakui hal itu adalah kesalahan dan kekhilafan pribadi saya,” ungkapnya.

Meskipun sudah meminta maaf, kasus ini tetap menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat. Beberapa pihak meminta agar Gus Elham dipertanggungjawabkan lebih lanjut atas perbuatannya.

Dalam kasus serupa, seperti yang dialami oleh beberapa figure publik lainnya, tindakan yang dianggap tidak pantas terhadap anak-anak seringkali menjadi isu besar. Misalnya, seorang ulama terkenal di Indonesia pernah dituduh melakukan pelecehan terhadap remaja dan dihadapkan pada penyelidikan yang panjang. Kasus tersebut menimbulkan kontroversi dan memaksanya untuk berhenti dari aktivitas publik.

Dari situ, dapat dipelajari bahwa sikap dan perilaku publik, terutama terhadap anak-anak, harus selalu diawasi dengan sungguh-sungguh. Kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setiap tindakan kita dapat memiliki dampak yang besar, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting untuk selalu berperilaku dengan etis dan bertanggung jawab.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan