Investigasi Penyitaan Asset Senilai Rp 6,349 Triliun Terkait Kasus Korupsi Bos Judol

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di ibu kota Thailand, otoritas telah mengirimkan seorang figuran utama dalam dunia perjudian daring yang berasal dari China, bernama She Zhijiang (43 tahun), kembali ke negaranya. She dikenal sebagai otak sindikat judi daring yang meliputi beberapa negara di Asia, dengan total transaksi mencapai angka gargantuan, yakni Rp 6.349 triliun.

She telah menjalani masa penahanan di penjara ibu kota Thailand, Bangkok, selama tiga tahun terakhir. Pengepungan terhadapnya dilakukan oleh pihak berwenang pada tahun 2022.

Menurut sumber informasi seperti Reuters dan Anadolu Agency, pada hari Kamis (13/11/2025), prosedur pengiriman She kembali ke China dilaksanakan. Langkah ini diambil setelah pengadilan Thailand mengukuhkan putusan sebelumnya yang memungkinkan ekstradisi She.

Pada Rabu (12/11) waktu setempat, She diantar dari penjara Bangkok ke Bandara Internasional Suvarnabhumi dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian sebelum diserahkan kepada otoritas China.

She ditangkap oleh kepolisian Thailand pada Agustus 2022, berdasarkan surat perintah internasional dan notifikasi merah Interpol yang diminta oleh pemerintah China. Pihak berwenang China menuduh She sebagai pemimpin operasi judi daring ilegal yang meliputi beberapa negara.

Dugaannya, She merupakan otak utama sebuah sindikat judi daring yang bersifat lintas batas, yang bermarkas di kawasan ekonomi khusus Shwe Kokko di Provinsi Myawaddy, Myanmar, dekat perbatasan Thailand.

Sumber Shanghai Daily melaporkan bahwa jaringan judi daring yang dikendalikan oleh She mengelola transaksi mencapai 2,7 triliun Yuan, setara dengan Rp 6.349 triliun.

Pada Mei 2024, pengadilan pidana Thailand telah menyetujui permohonan ekstradisi She ke China. Namun, tim hukum She mengajukan banding, dengan putusan akhir yang diperkuat pada Senin (10/11) waktu setempat.

“Pihak China telah meminta tersangka ini, yang merupakan prioritas tinggi bagi China,” kata Asisten Komisioner Kepolisian Thailand, Letnan Jenderal Jirabhop Bhuridej, kepada wartawan.

Pihak kepolisian di Thailand, dalam pernyataan pada Rabu (12/11), menyatakan bahwa She diekstradisi ke China untuk menghadapi pengadilan atas tuduhan mengoperasikan kasino dan situs web perjudian ilegal, serta menggunakan Myanmar sebagai basis operasi ilegal dan untuk pencucian uang.

China, yang mengirimkan pesawat khusus untuk mengantar She di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, mengucapkan terima kasih kepada otoritas Thailand atas penanganan kasus ini. “Ini menunjukkan tingkat kerja sama yang tinggi antara kita,” ujar Konselor di Kedutaan Besar China di Bangkok, Zhao Mengtao.

Dia menambahkan bahwa kedua negara akan memperkuat kerja sama dalam menangani kejahatan terorganisir seperti judi daring dan penipuan daring.

Merespons aksi ekstradisi yang dilakukan oleh otoritas Thailand, pengacara She, Sanya Eadjongdee, menyebut prosesnya “tidak lazim”, namun tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia hanya menegaskan bahwa kliennya tetap membantah melakukan pelanggaran hukum.

Jaringan judi daring yang dijalankan oleh She dianggap sebagai salah satu yang terbesar yang pernah ditemukan di Asia Tenggara, di mana otoritas berwenang telah meningkatkan upaya untuk membongkar sindikat judi daring dan penipuan daring yang terkait dengan perdagangan manusia serta kejahatan siber.

Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) pada September lalu telah menempatkan sanksi terhadap sembilan perusahaan dan individu terkait Shwe Kokko karena keterlibatan mereka dalam jaringan penipuan dan perdagangan manusia.

Pemerintah China telah berhasil mendapatkan ekstradisi bos judi daring yang telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. Kasus ini menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi kejahatan transnasional yang kompleks.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan