Pasar aset kripto melaras kembali mengalami penurunan setelah nilai Bitcoin (BTC) menurun hingga mencapai level support sekitar US$ 96.000. Kejadian ini terjadi ketika penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) selesai berlangsung.
Presiden AS, Donald Trump, telah menandatangani rencana anggaran yang mengakhiri shutdown selama 43 hari pada Rabu malam (13/11) waktu setempat. Tandatangan ini membatalkan shutdown terpanjang dalam sejarah AS dan memulihkan pendanaan federal hingga 30 Januari 2026.
Dengan pemerintah AS beroperasi kembali, berbagai lembaga penting di ekosistem kripto, seperti Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC), dapat melanjutkan tugas regulasi mereka.
Perubahan pasca shutdown kali ini berbeda. Meskipun pemerintah AS sudah beroperasi kembali, reaksi pasar kripto tetap stabil, dengan Bitcoin masih menghadapi tekanan.
Antony Kusuma, Vice President INDODAX, menyatakan bahwa fluktuasi harga saat ini merupakan bagian dari konsolidasi pasar sebelum memasuki fase pematangan. Selain itu, ketidakpastian kebijakan suku bunga masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.
“Kebijakan suku bunga The Fed mempengaruhi langkah-langkah harga Bitcoin. Selain itu, selama arah kebijakan masih belum jelas, volatilitas pasar akan tetap tinggi karena investor cenderung menunggu kejelasan sebelum kembali masuk,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).
Ia menambahkan bahwa sinyal pemangkasan suku bunga bulan Desember mendatang bisa menjadi titik balik penting, sebab perubahan kebijakan moneter berpotensi membuka peluang pemulihan harga di pasar kripto global.
Di tengah tekanan jangka pendek ini, Antony menegaskan bahwa pergerakan harga saat ini merupakan bagian dari dinamika pasar aset digital di era ketidakpastian global.
“Penurunan harga Bitcoin di bawah US$ 100.000 dipengaruhi oleh beberapa faktor makro eksternal. Dengan berakhirnya shutdown dan operasional regulator kembali berjalan, pasar memiliki ruang untuk menata ulang arah dalam beberapa minggu ke depan,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa volatilitas saat ini tidak perlu ditanggapi dengan kepanikan. Antony mendorong seluruh investor untuk tetap tenang dan fokus pada manajemen risiko.
“Koreksi seperti ini adalah bagian dari mekanisme pasar, dan setiap investor perlu meninjau kembali strategi investasi jangka panjang sesuai profil risiko masing-masing,” tambahnya.
Shutdown yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pada pengumpulan data ekonomi penting, termasuk Consumer Price Index (CPI) dan laporan pekerjaan (nonfarm payrolls) untuk Oktober 2025 yang seharusnya dirilis pada November 2025.
Terkait sentimen inflasi, data terakhir menunjukkan adanya tekanan harga yang masih berlangsung. Tingkat inflasi tahunan di AS naik menjadi 3% pada September 2025, tertinggi sejak Januari, dari 2,9% pada Agustus, meskipun angka ini sedikit di bawah perkiraan pasar sebesar 3,1%.
Data CPI terakhir ini masih menjadi acuan utama bagi The Fed karena perilisan data terbaru yang tertunda akibat shutdown. Dengan kembali beroperasi penuhnya regulator utama seperti SEC dan CFTC, perhatian pasar mulai beralih dari isu politik ke kejelasan regulasi kripto yang lebih terarah.
Misalnya, proses persetujuan ETF Kripto dan pembahasan selanjutnya tentang regulasi stablecoin. Kondisi ini bisa menjadi fondasi penting bagi perkembangan industri kripto jangka panjang, meskipun tekanan inflasi tetap perlu diperhatikan.
Pasar kripto saat ini menghadapi tantangan yang unik. Meskipun ada gejolak, kestabilan dan kejelasan regulasi memungkinkan industri untuk berkembang. Investor harus tetap waspada, tetapi juga mengingat bahwa fluktuasi ini adalah bagian dari proses pematangan pasar. Dengan manajemen risiko yang baik, peluang akan lebih jelas dan lebih menguntungkan bagi semua pemberi tauladan di era digital ini.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.