Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Upgrade Sistem Irigasi untuk Mencegah Penggunaan Air Terkontaminasi Merkuri

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan di Kabupaten Tasikmalaya sedang merencanakan strategi untuk menjaga keamanan lahan pertanian dari bahan berbahaya yang bisa merusak kesehatan masyarakat. Kepala dinas ini, Tatang Wahyudin SP, mengungkapkan bahwa semua pihak harus bersatu menemukan solusi atas dampak lingkungan akibat aktivitas tambang, termasuk mengembangkan kembali lahan bekas tambang agar tetap bermanfaat.

Contohnya, lahan bekas pertambangan dapat diubah fungsi dengan menanam kopi, pepaya, dan tanaman lain. Pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh. Selain itu, melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), masyarakat dapat bercerdas dan menanam tanaman seperti kopi atau rempah-rempah di bawah tanaman utama di hutan, sehingga tidak mengganggu ekosistem.

Tatang Wahyudin SP juga menekankan bahwa perubahan sikap dan perilaku masyarakat perlu diikuti oleh semua pihak, termasuk penyuluhan kepada penambang. Untuk mengurangi risiko merkuri yang masuk ke rantai makanan melalui air sungai tercemar, dinas akan fokus pada pengelolaan air, perbaikan lahan, dan pengawasan produk pertanian. Salah satu langkah utamanya adalah memperbaiki sistem irigasi agar petani tidak terpaksa menggunakan air sungai yang terkontaminasi.

Dinas juga akan mendorong penggunaan air bersih untuk irigasi dan memastikan sumber air itu berasal dari tempat yang aman atau sudah disaring dengan baik. Ada juga rencana untuk menyuluhkan petani tentang teknik penyaringan sederhana, seperti penggunaan karbon aktif, untuk mengurangi merkuri di air buangan. Selain itu, mereka akan memberikan pelatihan tentang risiko pencemaran merkuri, cara mengidentifikasi sumber pencemar, dan praktik pertanian yang aman untuk mencegah kontaminasi.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa pencemaran merkuri dalam pertanian dapat menurun hingga 70% dengan penerapan teknik irigasi yang tepat dan penggunaan air yang telah disaring. Studi kasus di beberapa daerah telah membuktikan bahwa edukasi langsung kepada petani sangat efektif dalam mengurangi penggunaan bahan berbahaya.

Waspada dengan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Ketika kita berpartisipasi dalam melestarikan alam, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga generasi mendatang. Mari jadi bagian dari perubahan yang positif!

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan