Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengeluarkan kebijakan tegas dengan mencopot beberapa pejabat eselon II dan III di Kementerian Pertanian. Keputusan tersebut diambil setelah terungkap adanya penyewaan lahan negara kepada pihak luar, yang dianggap tidak sesuai dengan tujuan aslinya.
Inspeksi mendadak dilakukan oleh Mentan Amran di lahan percobaan Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Tanaman Padi Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, ia menyatakan bahwa penggunaan lahan negara harus sepenuhnya untuk keperluan pengembangan dan produksi benih unggul bagi masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Di lahan kita seluas 300 hektare, namun sebagian besar disewakan kepada pihak luar. Hal ini tidak bisa diterima,” ungkap Amran dengan keras di hadapan tim BRMP. Dia langsung menandatangani surat keputusan pencopotan di lapangan untuk mengukuhkan komitmen terhadap kebijakan baru tersebut.
Langkah tegas ini diambil untuk memastikan bahwa lahan percobaan negara digunakan secara optimal. Amran mendorong semua BRMP di seluruh Indonesia untuk menanam bibit dan benih terbaik, serta mengaplikasikan teknologi terbaik dalam pengelolaan lahan.
“Kami berharap hasil dari lahan ini dapat dibagikan secara gratis kepada masyarakat. BRMP harus menjadi teladan dalam pengembangan pertanian,” tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya hasil nyata di lapangan, dengan tidak segan-segan memberikan sanksi kepada pejabat yang tidak amanah.
“Saya menemukan bahwa hanya satu hektar yang dikelola dengan baik, sementara yang lain disewakan. Mulai sekarang, lahan tersebut harus dikembalikan ke pengelolaan yang tepat. Kami memberi waktu tiga bulan untuk melihat hasilnya,” katanya.
Amran juga mengingatkan bahwa model baru dalam pengelolaan lahan tidak lagi memerlukan rapat panjang di kantor. SK pencopotan dapat langsung diambil kesimpulan di lapangan, dan ia bersiap untuk menindaklanjuti adanya kasus serupa di masa depan.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa efisiensi penggunaan lahan pertanian menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Studi kasus di beberapa daerah telah menunjukkan bahwa lahan yang dikelola dengan teknologi modern dapat meningkatkan hasil panen hingga 30 persen.
Untuk mencapai target ini, pemerintah perlu terus berkomitmen dalam memberikan dukungan teknis dan fasilitas yang memadai. Infografis terkait menunjukkan bahwa penerapan teknologi presisi dalam pertanian dapat mengurangi penggunaan input seperti pupuk dan pestisida, sekaligus meningkatkan kualitas hasil pertanian.
Maju menuju Indonesia yang mandiri dalam sektor pertanian dengan mengoptimalkan setiap lahan yang ada. Dengan komitmen dan kerja keras, kita dapat mencapai kesuksesan dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.