Mengungkap Dampak Kehilangan Ayah dalam Keluarga Modern

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Peranan ayah dalam keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan anak dan stabilitas sosial. Kehadiran ayah yang minimal dapat menimbulkan berbagai masalah bagi anak, baik di rumah maupun di lingkungan sekitar.

Hari Ayah Nasional yang selalu dirayakan pada tanggal 12 November menjadi waktu yang tepat untuk memahami pentingnya peran ayah dalam keluarga. Dalam konteks masa kini, di mana kasus-kasus kenakalan remaja dan permasalahan sosial terus meningkat, peran ayah semakin diperlukan untuk memberikan pemimpin dan dukungan.

Ipa Zumrotul Falihah, direktur Taman Jingga, berbagi pengalaman dari pengalaman lapangan selama lima tahun di Kota Tasikmalaya. Dia menemukan pola yang serupa di banyak kasus sosial, khususnya kasus kenakalan remaja. Masalah-masalah seperti bullying, miras, narkoba, LGBT, kekerasan seksual, kecanduan gim, dan judi online sering kaitannya dengan ketiadaan peran ayah dalam pengasuhan anak.

“Dari pengalaman di lapangan, baik korban maupun pelaku kenakalan remaja memiliki pola yang sama: salah pola asuh dan absenya peran ayah. Semua tanggung jawab pengasuhan sering kali diberi kepada ibu,” katanya pada Rabu (12/11/2025).

Kondisi ini membuat ibu merasa frustrasi karena harus menangani anak secara sendirian tanpa dukungan emosional dan pengawasan dari ayah. Ipa menjelaskan bahwa budaya patriarki di Kota Tasikmalaya seringkali memposisikan ayah hanya sebagai pencari nafkah, sementara pengasuhan anak dianggap sebagai tanggung jawab ibu.

Namun, kata Ipa, kehadiran ayah sangat penting dalam pengasuhan. Ketidakhadiran ayah, baik secara fisik maupun emosional, dapat menyebabkan anak kehilangan teladan dan arah. Fenomena ini disebut “Fatherless,” di mana anak tumbuh tanpa kehadiran dan dukungan ayah.

Dampaknya bisa sangat serius, seperti anak-anak yang terlibat dalam bullying, kenakalan, hingga judi online. Beberapa anak bahkan terjerat dalam pinjaman online karena tidak memiliki figur panutan atau pengawasan yang kuat di rumah.

Menurut sebuah studi terkini, anak-anak yang tumbuh dengan peran aktif ayah dalam kehidupan mereka lebih cenderung memiliki tingkat kebahagiaan dan stabilitas emosional yang lebih tinggi. Studi ini juga menunjukkan bahwa ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan anak dapat mengurangi risiko perilaku berisiko pada remaja.

Satu kasus yang menonjol adalah program “Ayah Muda Inspiratif” di Kota Tasikmalaya, di mana ayah-ayah muda dididik untuk lebih terlibat dalam pengasuhan anak. Hasilnya, terlihat penurunan kasus kebencian dan perilaku agresif di sekolah.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi ayah-ayah untuk memahami pentingnya peran mereka dalam keluarga. Kehadiran ayah tidak hanya berdampak pada anak, tetapi juga pada keseimbangan emosional ibu. Investasi dalam pengasuhan anak bersama dengan pasangan akan membangun generasi yang lebih sehat dan mandiri.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan