Penangguhan Kegiatan HyunA Akibat Pingsan saat Pertunjukan

Bintang Korea Selatan HyunA takut-takut pingsan saat tampil di Waterbomb 2025 Makau, menimbulkan keprihatinan banyak penggemar. Dalam video yang beredar, penyanyi berusia 33 tahun ini terlihat terjatuh saat menyanyikan lagu Bubble Pop. Para penari segera mendukung tubuhnya sementara tim keamanan segera membawa HyunA turun dari panggung.

Saat ini, HyunA mengungkapkan pernah mengalami penurunan berat badan yang cepat, mencapai 10 kilogram dalam waktu singkat. Ia juga menyatakan bahwa tubuhnya akan melemah jika beratnya turun di bawah 45 kilogram.

HyunA juga memiliki riwayat sinkop vasovagal, kondisi medis yang menyebabkan pingsan akibat penurunan tiba-tiba aliran darah ke otak. Hal ini lebih umum terjadi ketika tubuh dalam keadaan lelah dan terpapar tekanan fisik yang tinggi.

Penurunan berat badan yang cepat biasanya disebabkan oleh pemotongan asupan makanan yang ekstrem. Tubuh membutuhkan kalori untuk berfungsi optimal, termasuk menggerakkan otot, menjaga metabolisme, mengatur detak jantung, dan mempertahankan suhu tubuh. Ketika asupan kalori terlalu rendah, cadangan energi habis dan tubuh lebih mudah lelah serta kesulitan mempertahankan kesadaran.

Diet ekstrem sering menghilangkan karbohidrat, padahal bahan ini merupakan sumber energi utama tubuh selama aktivitas intens seperti menari sambil bernyanyi. Jika asupan karbohidrat terlalu rendah, kadar gula darah juga turun, yang dapat menyebabkan otak kesulitan menjaga tekanan darah dan aliran oksigen. Akibatnya, tubuh bisa mengalami pusing, pandangan kabur, dan bahkan pingsan.

Risiko ini semakin tinggi saat tubuh bekerja di bawah suhu tinggi dan pencahayaan panggung yang kuat. Kondisi ini memaksa peredaran darah bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen dan energi. Jika tubuh kekurangan energi, sistem peredaran darah akan sulit mempertahankan suplai oksigen ke otak.

Untuk individu dengan riwayat sinkop vasovagal, tubuh lebih sensitif terhadap tekanan fisik dan emosional. Pembuluh darah bisa melebar dan detak jantung melambat, menurunkan aliran darah ke otak. Hal ini bisa menyebabkan pingsan dalam hitungan detik. Oleh karena itu, diet ekstrem tidak hanya membuat tubuh lemas, tetapi juga mengganggu keseimbangan energi dan kesadaran saat beraktivitas fisik.

Ketika berdiet, banyak orang salah mengira bahwa cara tercepat menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi porsi makanan hingga sangat sedikit. Pendekatan ini sebenarnya membuat tubuh kekurangan energi, padahal tubuh perlu bahan bakar untuk bergerak, berpikir, dan mempertahankan kekuatan otot. Hal ini menjadi sangat penting bagi mereka yang melakukan aktivitas fisik intens, seperti menari sambil bernyanyi.

Sumber energi utama tubuh adalah karbohidrat. Jika asupan karbohidrat terlalu rendah, tubuh akan mengambil energi dari jaringan lemak dan otot, yang dapat menyebabkan tubuh lemas, gemetar, dan stamina menurun. Penelitian dari The Journal of Physiology tahun 2016 menunjukkan bahwa orang dengan aktivitas tinggi cenderung mengalami penurunan daya tahan dan kesulitan fokus saat mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah sangat rendah.

Karbohidrat yang baik untuk energi stabil adalah nasi merah, kentang, ubi, oats, dan roti gandum. Makanan ini dicerna lambat sehingga tubuh mendapatkan energi bertahap dan stabil. Efeknya, tubuh dapat bergerak dengan lebih kuat dan ritme napas lebih mudah diatur saat beraktivitas.

Selain karbohidrat, tubuh juga membutuhkan protein yang cukup. Protein membantu menjaga kekuatan otot dan memperbaiki jaringan yang bekerja keras setelah latihan atau pertunjukan. Jika protein kurang, tubuh akan lebih cepat pegal dan proses pemulihan akan lebih lama. Ikan, telur, tempe, tahu, dada ayam, dan yogurt dapat menjadi pilihan ringan tetapi mendukung kebutuhan tubuh.

Lemak sehat juga penting karena membantu tubuh memproduksi hormon yang mengatur energi, mood, dan pemulihan. Jika konsumsi lemak turun drastis, tubuh akan lebih mudah merasa lelah dan mood menjadi tidak stabil. Alpukat, kacang-kacangan, ikan berlemak, dan minyak zaitun dapat menjadi sumber lemak yang mendukung metabolisme stabil.

Hal lain yang sering terlupakan adalah kebutuhan elektrolit. Keringat melepaskan air, natrium, dan kalium. Jika jumlah mineral ini menurun, tekanan darah juga ikut menurun sehingga aliran darah ke otak menjadi kurang. Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan, terutama pada individu dengan riwayat sinkop vasovagal. Oleh karena itu, hidrasi dengan air dan mineral sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bertenaga.

Diet yang sehat tidak harus berarti batasan makanan yang ekstrem. Tubuh membutuhkan berbagai nutrisi untuk berfungsi optimal, terutama bagi mereka yang melakukan aktivitas fisik intens. Hindari pemotongan asupan karbohidrat, protein, lemak sehat, dan elektrolit. Pastikan tubuh selalu terhidrasi dan mendapatkan nutrisi yang seimbang untuk menjaga energinya stabil. Jaga kesehatan tubuhmu dengan cara yang bijak, karena tubuh yang sehat adalah fondasi untuk mencapai prestasi yang optimal.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page