Menperin Rencanakan Kebijakan untuk Mencegah Industri Tekstil Terbelah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah merencanakan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan daya saing industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Ini dilakukan agar industri dapat bertransformasi menjadi lebih efisien, modern, dan bersaing di level global. Sejumlah upaya yang dilakukan termasuk memberikan insentif berupa pengurangan pajak dan dukungan nonfiskal, meningkatkan keterampilan pekerja melalui pendidikan vokasi dan program link and match, serta mempercepat modernisasi mesin dan peralatan produksi.

Agus menegaskan bahwa pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang diperlukan bagi industri. “Menurut undang-undang perindustrian, pemerintah diwajibkan untuk menyediakan bahan baku yang dibutuhkan,” katanya. Meskipun menghadapi tantangan global, industri TPT masih menunjukkan ketahanan. Pada kuartal ketiga tahun 2025, pertumbuhan industri tekstil dan pakaian mencapai 0,93%, sementara nilai ekspor mencapai US$ 8,07 miliar dengan surplus perdagangan sebesar US$ 2,5 miliar.

Selain itu, subsektor TPT terus menarik minat investor. Setelah mengalami penurunan pada 2023, nilai investasi naik menjadi Rp 21,44 triliun pada 2024, dan hingga September 2025 sudah terealisasi sebesar Rp 13,85 triliun. Industri ini terus menjadi salah satu sektor utama penyerap tenaga kerja, dengan 3,76 juta orang bekerja di bidang TPT, atau 19,18% dari total tenaga kerja manufaktur di Indonesia. “Data ini membuktikan bahwa meski menghadapi tekanan eksternal, industri TPT masih memiliki daya tahan dan potensi besar untuk terus berkembang,” kata Agus.

Menteri Perindustrian juga mengapresiasi langkah ekspansi yang dilakukan oleh PT Citra Terus Makmur sebagai upaya strategis dalam memperkuat struktur dan rantai pasok industri tekstil nasional. Dalam peresmian perluasan pabrik di Sumedang, Agus mengucapkan penghargaan kepada perusahaan tersebut. Ekspansi ini melibatkan investasi senilai Rp 500 miliar dan bertujuan meningkatkan kapasitas produksi serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok tekstil global.

Agus menilai bahwa investasi ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap industri TPT nasional. Dia berharap langkah PT Citra Terus Makmur dapat menjadi inspiration bagi pelaku industri lainnya untuk terus inovatif dan memperluas kapasitas produksi. Dengan demikian, kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor TPT, yang selama ini berperan penting dalam mendukung perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Industri tekstil Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama dengan dukungan kebijakan pemerintah dan investasi dari para pelaku industri. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing global, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan lapangan kerja nasional. Dengan inovasi dan kerja sama yang kuat, sektor TPT bisa menjadi salah satu pilar utama industri manufaktur Indonesia di masa depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan