Tagana Kota Tasikmalaya Bantu Korban Rumah Ambruk di Perumahan Kahuripan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Setelah kehilangan rumah selama tiga pekan, Agus Sopyan, seorang pria berusia 39 tahun, mendapatkan bantuan dari Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tasikmalaya. Pengungsi dari RW 2 Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, menerima assistansi logistik dasar dari tim ini, yang bekerja dalam naungan Dinas Sosial.

Rumah Agus, yang sederhana, saat ini masih dalam kondisi tidak layak hunian. Tumpukan bata, kayu, dan seng yang terserakan adalah tanda-tanda kerusakan yang belum dapat diatasi. Sejak hampir seorang minggu yang lalu, Agus terpaksa menumpang di rumah saudaranya, yang membuatnya merasa sedih karena harus bergantung pada keluarga. Kondisi finansialnya pun semakin menguatkan perasaan ini.

Pemerintah yang mungkin tidak akan membantu terlihat sempat membuat harapan Agus hilang. Namun, pada awal pekan ini, bantuan akhirnya tiba. Tim Tagana Dinas Sosial mengirimkan berbagai kebutuhan dasar untuk tanggap darurat ke lokasi kebencanaan.

Agra Maulana, Wakil Ketua Tagana Kota Tasikmalaya, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan tanggapan cepat terhadap laporan bencana di berbagai wilayah. “Dinas Sosial memberikan bantuan seperti sembako, peralatan mandi, kasur, dan terpal untuk menutupi rumah sementara,” katanya.

Untuk korban yang tidak memiliki tempat mengungsi, Dinas Sosial siap mendirikan tenda. Namun, pemerintah setempat harus menyediakan lahan untuk keperluan ini. “Jika warga meminta tenda sementara, mereka bisa mengajukan permintaan ke Dinas Sosial. Namun, pemerintah lokal harus menyediakan lahan yang cocok,” jelas Agra.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir Desember. “Penanganan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kesadaran masyarakat. Misalnya, menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah banjir,” tambahnya.

Data Tagana mencatat ada 53 titik kejadian bencana di Kota Tasikmalaya, termasuk rumah roboh, banjir, dan pohon tumbang.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam mencegah kerusakan lebih lanjut. Masyarakat harus sadar akan peran aktif mereka dalam menjaga kondisi lingkungan, sedangkan pemerintah harus mengoptimizerkan bantuan yang disediakan. Dengan demikian, kesempatan untuk memulihkan kondisi dan mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan akan semakin terjangkau.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan