TKI Berkontribusi Sebesar Rp136 T untuk Negara Sampai Tengah Tahun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Para pekerja migran Indonesia telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi negara melalui remitansi. Hingga pertengahan tahun 2025, mereka telah mengirim uang sebesar US$ 8,4 miliar atau sekitar Rp 136 triliun.

Menurut data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia, di tahun 2024 jumlah remitansi mencapai US$ 15,7 miliar atau sekitar Rp 253,9 triliun dari total 534 ribu tenaga kerja yang ditempatkan. Mukhtarudin, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, menyebutkan bahwa pada tahun 2025, telah tercatat 233 ribu pekerja migran ditempatkan, dengan nilai remitansi yang mencapai sekitar Rp 136 triliun. Kata ini disampaikannya dalam acara edukasi keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia di Jakarta Timur, Senin (10/11/2025).

Mukhtarudin juga menambahkan bahwa angka remitansi tahun 2024 tersebut menyumbang sekitar 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Angka ini masih jauh di bawah negara tetangga seperti Filipina, yang pada tahun lalu mencapai Rp 600 triliun. Hal ini dikarenakan sistem pekerja migran Filipina lebih terstruktur dan edukasi tentang pekerja migran telah dimasukkan dalam kurikulum sejak tingkat Sekolah Dasar (SD).

Sementara itu, Indonesia baru mulai melakukan perbaikan pada sistem tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah melalui pembentukan Sekolah Rakyat (SR) yang akan terintegrasi dengan kelas migran. Mukhtarudin menjelaskan bahwa ada Migran Center di enam perguruan tinggi, termasuk kelas khusus migran. Dalam waktu dekat, akan diluncurkan Migran Center Unhas dan Pasim Bandung Migran Center. Selain itu, Sekolah Rakyat akan menambahkan kurikulum tentang pendidikan migran untuk meningkatkan kapasitas para pekerja migran Indonesia.

Pekerja migran Indonesia telah menjadi salah satu pilar ekonomi negara melalui remittance yang mereka kirimkan. Ketika sistem pendidikan dan pelatihan lebih terstruktur, seperti contoh Filipina, potensi kontribusi mereka dapat lebih besar. Ini menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk meningkatkan pendampingan dan pelatihan agar para pekerja migran dapat lebih berdaya saat bekerja di luar negeri, serta memberikan dampak positif yang lebih besar bagi ekonomi nasional.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan