Perusahaan Omni Inovasi Bangkrut, Saham Anak Usaha Telkom Senilai 1,75 Miliar Masih Terikat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bursa Efek Indonesia telah mengambil keputusan untuk memperpanjang masa berhenti sementara perdagangan saham PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE) di pasar modal. Langkah ini diambil setelah terbitnya putusan pengadilan yang menyatakan perusahaan tersebut telah pailit, berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor 28/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2025/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Suspensi ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Bursa Nomor I-L tentang Suspensi Efek, dengan tujuan untuk memastikan kegiatan perdagangan saham berlangsung secara teratur dan efisien. Hendra Ahmad Hidayat, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI, menjelaskan bahwa “Bursa Efek Indonesia akan melanjutkan penghentian sementara perdagangan Efek Perseroan di seluruh pasar hingga ada pengumuman lebih lanjut dari Bursa.”

Hingga saat ini, masih terdapat beberapa investor yang memegang saham TELE, termasuk salah satu anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang memiliki jumlah saham TELE yang cukup besar.

PT PINS Indonesia, salah satu anak usaha Telkom, tercatat memiliki 1.754.641.247 lembar saham TELE, atau sekitar 24% dari total saham perusahaan tersebut. Menurut data dari RTI Business, suspensi saham TELE juga dipengaruhi oleh beberapa faktor selain keputusan pailit, seperti ekuitas negatif dan harga saham di bawah Rp 51 per lembar. Saat ini, harga saham TELE hanya mencapai Rp 9 per lembar.

Dengan harga saham saat ini, nilai kepemilikan PT PINS Indonesia di TELE sekitar Rp 15,79 miliar. Sementara itu, kepemilikan saham oleh masyarakat umum mencapai 2.219.962.242 lembar, atau sekitar 30,36% dari total saham.

Suspensi saham TELE menunjukkan betapa pentingnya pengawasan ketat dalam pasaran modal, terutama terhadap perusahaan yang mengalami krisis keuangan. Investor harus lebih selektif dalam memilih saham dan selalu memantau kondisi perusahaan yang dimiliki. Ketidakstabilan pasar dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan transparansi dan kejelasan dalam berinvestasi.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan