Pengembangan Kerja Sama Industri Baja Antara China, Vietnam dan Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Industri baja di dalam negeri saat ini menghadapi tantangan besar akibat aliran barang impor yang sangat banyak. Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah memberikan peluang investasi kepada negara lain agar dapat berkontribusi dalam pengembangan industri setempat. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan bahwa ada banyak investor asing yang tertarik untuk membangun pabrik baja di Indonesia. Negara-negara yang menunjukkan minat antara lain dari Eropa, China, dan Vietnam.

“Kami mengajak mereka untuk berinvestasi di Indonesia dan membangun pabrik di sini. Dengan demikian, mereka juga bisa mendapatkan akses ke pasar domestik, seperti industri lain yang telah beroperasi di dalam negeri. Ada beberapa negara, termasuk dari Eropa, China, dan Vietnam, yang tertarik untuk memindahkan pabrik ke Indonesia,” kata Faisol setelah RDP di DPR RI, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Faisol juga menambahkan bahwa kebutuhan baja dalam negeri sebesar 55% masih diimbang dari impor, mayoritas berasal dari China. Sementara produksi baja dalam negeri hanya mencapai 52%.

“Investasi adalah solusi untuk industri baja, agar kebutuhan domestik yang besar, yang sebagian besar saat ini terpenuhi melalui impor sekitar 11 juta ton, bisa lebih terpenuhi jika investor membangun pabrik di dalam negeri,” ujarnya. Selain itu, Faisol menuturkan bahwa banyak perusahaan asing yang telah mengekspresikan minat untuk berinvestasi di Indonesia.

“Kami sudah sampaikan informasi dengan jelas. Sekarang ini sudah banyak perusahaan yang melakukan investasi di berbagai sektor, seperti tekstil, otomotif, dan kira-kira saja industri baja akan semakin berkembang,” kata Faisol.

Berkembangnya industri baja di Indonesia bukan hanya akan memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga memberikan peluang kerja baru bagi warga, serta mengurangi ketergantungan pada impor. Ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan pabrik dan pengembangan infrastruktur. Dengan dukungan investor asing, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain utama dalam industri baja di Asia Tenggara.

Mengembangkan industri baja dalam negeri bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga tentang kemandirian ekonomi. Dengan investasi yang tepat dan dukungan pemerintah yang kuat, Indonesia bisa menjadi pusat produksi baja yang berkualitas. Semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan visi ini, agar negara tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga penghasil produk berdaya saing tinggi.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan