Kampanye Hari Green Democracy, Ketua DPD Meraih Dua Rekor MURI

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam rangka memperingati dua puluh satu tahun berdirinya DPD RI, hari ini, 9 November, telah ditetapkan sebagai Hari Green Democracy. Kegiatan utama perayaan ini adalah Green Democracy Fun Walk yang digelar di Jakarta.

Sultan B Najamudin, Ketua DPD RI, menjelaskan bahwa Green Democracy adalah bentuk pendidikan politik yang memperkenalkan konsep baru. Konsep ini memastikan bahwa setiap kebijakan dan program pembangunan demokratis harus sesuai dengan upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keberlanjutan bumi.

“Green Democracy harus dipahami sebagai bentuk pendidikan politik, dimana pemerintah demokratis harus menjamin agar kebijakan dan program pembangunan sesuai dengan prinsip-p prinsip pelestarian lingkungan demi menyelamatkan bumi,” ujar Sultan pada hari Minggu (9/11/2025).

Selain itu, Sultan bersama para pimpinan dan anggota DPD RI telah menanam pohon damar di Senayan, Jakarta. Kegiatan ini simbolisasi awal gerakan nasional Green Democracy atau demokrasi yang ramah lingkungan di Indonesia.

Kepemimpinan Sultan dalam menggerakkan kampanye hijau dalam Green Democracy ini telah mendapatkan dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan pertama karena DPD RI menjadi lembaga negara pertama yang berhasil mengadakan fun walk lintas profesi dan lintas negara dengan jumlah peserta terbanyak.

Penghargaan kedua diberikan atas peran Sultan dalam menginisiasi kegiatan penanaman vegetasi alami di berbagai daerah, termasuk pelestarian pohon damar dan tanaman langka lainnya. Sultan, yang juga dikenal sebagai penggagas konsep dan penulis buku Green Democracy (2024), menegaskan bahwa gagasan ini adalah upaya politik untuk mendorong seluruh elemen bangsa berjuang mencapai tujuan nasional secara berbudaya dan ramah lingkungan.

“Ini adalah ide politik untuk mendorong semua elemen bangsa agar berjuang mencapai tujuan nasional dengan cara yang berbudaya dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Menurutnya, pencanangan Hari Green Democracy ini juga menjadi momen penting dalam mewujudkan demokrasi hijau, yang mengangkat isu pembangunan berkelanjutan dan transformasi hijau di Indonesia. Ini termasuk penurunan emisi karbon di kota besar melalui transportasi berkelanjutan, transformasi hijau dalam demokrasi dan legislasi iklim, serta penguatan ekosistem masyarakat adat di kawasan hutan untuk manfaat ekonomi.

Selanjutnya, Sultan mengatakan bahwa konsep Green Democracy yang dikembangkan olehnya adalah wujud nyata komitmen DPD RI dalam memperkuat tata kelola demokrasi yang berkelanjutan. Gagasan ini menekankan peran penting keseimbangan antara dimensi politik, ekonomi, sosial, dan ekologi. Demokrasi tidak hanya untuk partisipasi politik, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan.

“Green Democracy adalah demokrasi yang peduli pada manusia, pada alam, dan pada masa depan. Kita sehatkan tubuh, kita sehatkan bumi, agar generasi mendatang mewarisi harapan, bukan beban,” ujarnya.

Dalam bukunya, Sultan juga menegaskan bahwa Green Democracy didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia seperti Pancasila, musyawarah untuk mufakat, dan gotong royong. Prinsip ini sesuai dengan amanat konstitusi yang menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan untuk kemakmuran rakyat.

Sebagai wujud nyata dari gagasan tersebut, Sultan juga mendirikan Green Democracy Institute, sebuah lembaga yang berfungsi sebagai pusat advokasi dan pemikiran untuk memperkuat mitigasi perubahan iklim serta mengembangkan paradigma baru mengenai demokrasi ramah lingkungan.

Dengan Green Democracy, kita semua diundang untuk berperan aktif dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan adil. Setiap tindakan kecil dari kita, mulai dari mengurangi polusi hingga mendukung kebijakan ramah lingkungan, bisa menjadi langkah penting dalam mewujudkan harapan generasi mendatang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan