Indofarma Melepaskan Ratusan Pegawai dengan Memastikan Hak Pekerja Dilindungi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Indofarma (Persero) telah memutuskan hubungan kerja dengan sejumlah besar pegawai pada tanggal 15 September 2025. Total pekerja yang terkena pemutusan mencapai 413 orang, sehingga jumlah tenaga kerja yang tersisa hanyalah tiga orang.

Menurut informasi yang diungkapkan melalui laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Indofarma tengah melaksanakan upaya pemulihan dan perbaikan melalui program restrukturisasi. Ini menjadi langkah strategis untuk memulihkan kesehatan keuangan dan mengarahkan kembali arah bisnis perusahaan. Perusahaan menyatakan bahwa restrukturisasi merupakan bagian dari rencana penyehatan keuangan dan pengarahan ulang bisnis, sesuai dengan pernyataan manajemen yang dikutip pada Senin, 10 November 2025.

Manajemen perusahaan menjelaskan bahwa langkah efisiensi ini mencakup penyesuaian kostum operasional yang belum optimal. Melalui upaya ini, perusahaan berharap dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha. Penyesuaian organisasi dilakukan agar kegiatan operasional dapat berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan model bisnis yang akan dijalankan.

Indofarma juga mengikuti perjanjian perdamaian dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), berdasarkan Putusan Perdamaian Nomor 74/PDT.SUS-PKPU/2024/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 15 Agustus 2024. Perusahaan memperoleh pendanaan yang mendukung implementasi upaya efisiensi sebagaimana yang diatur dalam putusan homologasi. Manajemen memastikan bahwa seluruh kewajiban terkait hak-hak karyawan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Indofarma melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 413 pegawai pada 15 September 2025, sehingga jumlah karyawan tersisa hanya tiga orang. Setelah pemutusan massal, perusahaan membuka rekrutmen karyawan baru sebanyak 18 orang pada akhir September 2025. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan pinjaman dari PT Bio Farma, holding BUMN farmasi, sebesar Rp 220 miliar pada tanggal yang sama. Dana ini digunakan untuk mendukung efisiensi biaya operasional perusahaan.

Menghadapi tantangan, Indofarma menunjukkan ketegasan dalam merespons dengan strategi yang matang. Langkah restrukturisasi dan efisiensi operasional tidak hanya mengarah pada pemulihan keuangan, tetapi juga memperkuat fondasi perusahaan untuk tumbuh lebih kuat di masa depan. Dalam periode transisi ini, dukungan pendanaan menjadi kunci untuk memastikan kelancaran operasi dan kepatuhan terhadap kewajiban hukum. Dengan visi yang jelas dan pendanaan yang memadai, Indofarma berharap dapat memperoleh hasil yang positif dalam jangka menengah dan panjang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan