Wafatnya KH Drs Asep Saefulmillah, Pimpinan Pondok Pesantren Ar Risalah Cijantung Ciamis

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

KH Drs. Asep Saefulmillah, seorang ulama berpengaruh dari Kabupaten Ciamis dan pengasuh Pondok Pesantren Ar Risalah Cijantung, telah wafat di suatu rumah sakit di Bandung, pada sore hari Rabu, 5 November 2025. Selama bertahun-tahun, ia berjuang melawan penyakit yang dialaminya. Kondisinya semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir, sehingga harus menjalani perawatan intensif selama tiga minggu sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Jenazah KH Asep dimakamkan di area Pondok Pesantren Ar Risalah Cijantung, pada Kamis, 6 November 2025, dimulai dari pukul 06.00 sampai 09.30 WIB.

Ketua PCNU Kabupaten Ciamis, KH Arief Ismail Chowas, menyatakan duka mendalam atas kepergian KH Asep. Ia menggambarkan almarhum sebagai ulama yang memiliki kepribadian yang kharismatik dan menjadi teladan bagi banyak orang. “Almarhum merupakan ulama yang visioner, jauh lebih maju dari zaman itu sendiri,” kata KH Arief kepada Radar, Kamis (6/11/2025).

KH Asep dikenal luas bukan hanya sebagai pendidik dan pengasuh pesantren, tetapi juga sebagai pendakwah yang dihormati di berbagai wilayah, terutama di Jawa Barat. “Almarhum adalah seorang mubaligh yang sangat dikenal luas, tidak hanya di Kabupaten Ciamis,” tambahnya.

Dari segi pribadi, KH Asep juga dikenal sebagai pelobi handal yang memiliki kemampuan komunikasi yang unggul, serta mempunyai pemahaman yang dalam tentang ilmu balaghah dan mantiq. Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang dalam bagi keluarga besar, para kiai, pejabat pemerintah, santri, dan alumni Pondok Pesantren Ar Risalah Cijantung. Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak, termasuk ulama, alumni pesantren, dan tokoh masyarakat.

“Para kiai dan ulama di Ciamis merasa kehilangan, karena almarhum adalah seorang kiai sepuh dengan pengaruh dan jejaring yang kuat,” ujar KH Arief.

KH Arief menyerukan agar semangat perjuangan dan keteladanan KH Asep terus dijaga oleh generasi penerus. “Kita harus mempelajari dan menirukan sifat almarhum, karena ia selalu berusaha membangun peradaban baik di pesantren maupun di masyarakat,” katanya.

Selain memimpin pesantren, KH Asep juga pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) dan Mustasyar NU Kabupaten Ciamis, serta aktif di berbagai organisasi keagamaan lainnya.

Data riset terbaru menunjukan bahwa pengaruh ulama seperti KH Asep Saefulmillah tidak hanya terbatas pada kegiatan dakwah maupun pendidikan, tetapi juga pada transformasi sosial dan budaya di masyarakat setempat. Studi menunjukkan bahwa pesantren-pesantren yang dipimpin oleh ulama dengan visi jangka panjang seringkali menjadi pusat pembelajaran yang berdampak positif bagi generasi muda.

Analisis unik dan simplifikasi: Keperkasaan KH Asep tidak hanya terlihat dari keahliannya dalam dakwah, tetapi juga dari kemampuannya dalam mengelola organisasi dan memimpin komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya tentang ilmu agama, tetapi juga tentang kemampuan untuk merangkul berbagai kalangan dan mendorong perubahan positif.

Kesimpulan: KH Asep Saefulmillah meninggalkan warisan yang tak ternilai, baik dalam dunia dakwah, pendidikan, maupun kehidupan sosial. Semangatnya untuk membangun dan menginspirasi masih terus berarti bagi generasi mendatang. Mari kita lanjutkan perjuangan yang telah ia mulai, dengan mempertahankan nilai-nilai kebaikan dan ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan