Pusat Data Keamanan Terbaru Menanggapi Kasus Topan Ginting dan Kebakaran

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rumah hakim dari Pengadilan Negeri Medan, Khamazaro Waruwu, mengalami kebakaran. Khamazaro bertindak sebagai ketua majelis hakim dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara, Topan Ginting, dan Direktur Utama PT Dalihan Natolu Group, Akhirun Piliang. Insiden ini terjadi di Komplek Taman Harapan Indah, Tanjung Sari, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (4/11/2025), hanyalah sehari sebelum pembacaan tuntutan terhadap Akhirun pada Rabu (5/11/2025). Kebakaran ini dikonfirmasi oleh Humas PN Medan, Sonny Hadi.

Ketika diberitahu tentang kebakaran rumahnya, Khamazaro merasa terkejut karena saat itu ia tengah berada di sidang. Ia langsung menutup sidang dan segera berangsur ke rumah bersama seorang petugas keamanan. Dalam kejadian tersebut, beberapa dokumen penting, perhiasan istri, dan dokumen keluarga hilang akibat api. Khamazaro telah melaporkan insiden ini ke Polsek Sunggal dan menyangkal dugaan bahwa kebakaran tersebut terkait dengan tugasnya sebagai hakim.

Ketua Umum Ikatan Hakim Indonesia, Yasardin, memberitahu bahwa kebakaran dimulai dari kamar utama di tengah rumah, menghancurkan semua dokumen dan barang berharga yang berada di sana. Beruntungnya, api tidak menyebar ke ruangan lain. Yasardin mendorong kepolisian untuk menyelidiki insiden ini secara profesional dan menyeluruh, terutama mengingat Khamazaro sering menerima panggilan telepon misterius sebelumnya. Ia menegaskan bahwa jika kebakaran ini terkait dengan tugas hakim, hal tersebut merupakan bentuk teror yang mengancam penegakan hukum.

Komisi Yudisial (KY) juga turut prihatin dengan insiden ini dan menugaskan tim untuk menyelidiki kasus kebakaran. Mereka meminta kepolisian untuk segera menyelidiki penyebab insiden tersebut dengan seksama. KY tidak berspekulasi apakah peristiwa ini terkait dengan sidang kasus korupsi yang sedang ditangani oleh Khamazaro.

Rumah hakim yang menangani kasus korupsi besar ini terbakar, menimbulkan spekulasi tentang hubungan antara insiden dan tugas jabatannya. Meskipun belum ada bukti pasti, semua pihak meminta penyidikan yang komprehensif. Kasus ini mengingatkan pada pentingnya keamanan dan integritas dalam sistem peradilan, serta tanggung jawab aparat kepolisian dalam menyelesaikan kasus semacam ini dengan teliti.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan