Pemuda Berprestasi dari Tasikmalaya Meraih Penghargaan Best Policy Maker, Terpilih sebagai Satu dari 30 Pemuda Inspiratif di Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Hanif Millata Ibrahim, pemuda asal Tasikmalaya yang juga seorang pendiri BUMI Scholar, baru saja meraih penghargaan sebagai Best Policy Maker dalam ajang Global Future Townhall Muda 30 Award 2025. Acara yang digelar oleh Pijar Foundation di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Senin (3/11/2025), ini mengangkat 30 pemuda inspiratif dari seluruh Indonesia yang telah menunjukkan inovasi dan solusi nyata di daerah masing-masing.

Pemuda-pemuda tersebut telah melalui proses seleksi ketat dari 450 pendaftar, dengan hanya 50 finalis yang terpilih untuk mengikuti bootcamp dan program kolaborasi selama enam bulan. Hanif mencatat bahwa selama periode tersebut, mereka belajar dan berkolaborasi lintas bidang, agar kolaborasi tidak terbatas pada satu sektor atau daerah tertentu.

Dalam wawancara dengan Radar, Kamis (6/11), Hanif menyatakan bahwa partisipasinya dalam MUDA30 bukan sekedar untuk meraih penghargaan, melainkan untuk memperluas jejaring dan membangun ekosistem kolaboratif antar-anak muda Indonesia. “Ini tidak hanya tentang penghargaan, tetapi tentang ekosistem di mana anak muda bisa bertukar ide, pengalaman, dan bahkan menciptakan kebijakan publik bersama,” jelasnya.

Melalui BUMI Scholar, Hanif telah memberikan beasiswa gotong royong kepada puluhan mahasiswa, membina lebih dari 2.000 peserta mentoring, dan membantu banyak penggiat muda untuk masuk ke kampus ternama dunia seperti Harvard, Imperial College London, dan University of Melbourne. Selain itu, BUMI Scholar juga mengembangkan sekolah talenta dan jaringan komunitas regional di Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung, yang berfokus pada pendidikan, karier, bisnis, hingga pemberdayaan disabilitas.

Hanif menjelaskan bahwa misi mereka adalah memastikan talenta di daerah juga memiliki akses dan kesempatan yang sama. “BUMI Scholar bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pemberdayaan,” ungkapnya.

Dalam proses seleksi MUDA30, Hanif dan timnya dihadapkan pada tantangan langsung dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merumuskan inovasi kebijakan pendidikan yang dapat menekan angka kemiskinan dan pengangguran pada periode 2025–2035. “Kami mengembangkan rancangan kebijakan berbasis inovasi dan pendidikan. Alhamdulillah, upaya kami terpilih sebagai Best Policy Maker,” tuturnya.

Inovasi dan kepedulian bukanlah milik kota besar saja. Hanif Millata Ibrahim membuktikan bahwa kemajuan dan perubahan bisa dimulai dari mana saja, termasuk dari Tasikmalaya. Dengan visi untuk memajukan generasi muda, BUMI Scholar terus menjadi wadah yang memaparkan bahwa potensi besar tersembunyi di tengah-tengah masyarakat, menanti kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan