Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta butuh Penanganan Trauma

Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mencatat sebanyak 28 individu yang sedang dikembalikan kesembuhannya melalui perawatan intensif akibat insiden ledakan di SMAN 72. Ani Ruspitawati, kepala Dinas Kesehatan DKI, mengonfirmasi bahwa semua biaya perawatan pasien akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sesuai dengan kebutuhan medis yang disediakan oleh rumah sakit. Hal ini disampaikan Ani dalam pernyataan tertulis yang diterima Thecuy.com, pada hari Minggu (9/11/2025).

Hasil observasi dari beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa mayoritas korban mengalami barotrauma, seperti nyeri telinga, gangguan pendengaran, atau kehadiran dering di telinga. Selain itu, Dinas Kesehatan juga berkomitmen untuk menyediakan dukungan psikis bagi korban dan keluarga yang terdampak, agar mereka dapat pulih dari trauma. Pelayanan konsultasi psikologis dan dukungan psikososial pasca peristiwa ini juga akan diberikan melalui program Jakcare, yang dapat diakses secara gratis online.

Rincian perawatan korban ledakan SMAN 72 Jakarta, berdasarkan laporan Dinkes DKI pada Sabtu (8/11/2025), adalah sebagai berikut:

• 28 pasien telah menjalani rawat inap.
• 65 pasien lainnya telah menjalani rawat jalan atau sudah diperbolehkan untuk pulang.

Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih merupakan fasilitas yang paling banyak menangani korban, yaitu sebanyak 39 pasien dengan rincian:

• 13 pasien masih dalam perawatan inap.
• 26 pasien telah pulang.

Selain itu, Rumah Sakit Yarsi menangani 15 pasien, dengan 14 di antaranya sempat dirawat inap. Sementara Rumah Sakit Pertamina menanganani 7 pasien, dengan 1 pasien masih dalam perawatan. Selain itu, ada 32 pasien yang ditangani di beberapa puskesmas, seperti Puskesmas Kelapa Gading dan 5 orang di Klinik Bina Kasih.

Hingga Sabtu sore, masih terdapat 28 orang yang sedang dalam perawatan inap di beberapa rumah sakit, yaitu 13 orang di RSI Cempaka Putih, 14 orang di RS Yarsi, dan 1 orang di RS Pertamina Jaya. Sementara data dari puskesmas, seluruh pasien sudah selesai ditangani atau telah dirujuk ke rumah sakit.

Menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf, alias Gus Ipul, korban ledakan di SMA 72 Jakarta Utara yang sedang dikembalikan kesembuhannya di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih masih mengalami trauma. Gus Ipul menyatakan ini setelah menjenguk para korban di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, pada hari Minggu (9/11), seperti dikutip dari CNN. Ia menambahkan bahwa pendampingan dan proses healing trauma akan dilakukan oleh Kementerian Sosial, bersama dengan bantuan dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan Kepolisian RI (Polri).

Meski demikian, Gus Ipul belum bisa menentukan lama proses healing trauma ini akan selesai. Ia hanya mengatakan bahwa semua tergantung pada kondisi masing-masing korban. Tim kementeriannya akan melakukan pertemuan rutin dengan orang tua korban, termasuk dengan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia).

Penyediaan dukungan psikis dan bantuan medis yang lengkap menunjukkan keteguhan pemerintah dalam menangani dampak ledakan tersebut. Proses pemulihan korban tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pada kesehatan mental mereka. Hal ini mengingatkan kita pada pentingnya dukungan komprehensif dalam menghadapi bencana, termasuk pengelolaan trauma secara berkelanjutan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page