Kegiatan Pelatihan Pendamping Rehabilitasi Sosial Lansia Gelar Meningkatkan Keahlian 41 Peserta di Kalimantan Barat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Sosial (Kemensos) telah melaksanakan pelatihan untuk 41 pendamping rehabilitasi sosial dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi lansia. Melalui kegiatan ini, para pendamping diperkuat dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam memberikan perawatan terhadap lansia. Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Suratna, menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas pendamping merupakan langkah penting untuk menjaga kualitas hidup lansia, khususnya mereka yang berada dalam kondisi bedridden. Mereka diharapkan tidak hanya mampu melaksanakan perawatan dasar, tetapi juga dapat membimbing keluarga dalam memberikan dukungan sosial dan emosional.

Para peserta pelatihan ini merupakan petugas yang aktif mendampingi lansia di berbagai tingkat, mulai dari keluarga, komunitas, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), hingga sentra layanan sosial. Suratna juga menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan pelaksanaan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dan Program Permakanan, serta memastikan kebutuhan dasar lansia terpenuhi dengan layanan yang manusiawi, profesional, dan terintegrasi di tingkat komunitas.

Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan serupa yang sebelumnya digelar di beberapa wilayah, termasuk Kota Medan. Kemensos mengutamakan pendekatan Care Economy, yang menekankan pentingnya pelayanan lansia tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada kebutuhan emosional, psikososial, dan kualitas hidup secara holistik. Selama pelatihan, peserta belajar tentang Kebijakan Care Economy bagi Lansia, Pendekatan Manajemen Kasus, serta Pemenuhan Kebutuhan Dasar lansia di lingkungan keluarga atau lembaga sosial. Ada juga sesi praktik Activity Daily Living (ADL) yang memberikan pengalaman langsung, seperti teknik memindahkan lansia dengan aman, membantu mobilisasi, menjaga kebersihan diri, menata posisi untuk mencegah luka tekan, dan teknik pemberian makan yang aman dan nyaman.

Selain mengasah keterampilan teknis, pelatihan ini juga memperkuat kemampuan komunikasi empatik dan ketahanan emosional para pendamping. Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, drg. Trisnawati, yang juga menjadi salah satu pemateri, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan empati pendamping dalam menangani berbagai permasalahan lanjut usia. Menurutnya, pendamping perlu membantu lansia agar tetap mandiri, aktif, dan produktif di lingkungannya, sehingga masa senja dapat dijalani dengan bahagia.

Kemensos berharap dengan pelatihan ini, para pendamping tidak hanya terampil dalam aspek teknis pelayanan, tetapi juga mampu menjadi fasilitator yang memberdayakan keluarga, sehingga perawatan lansia dapat berkelanjutan baik di rumah maupun di lingkungan komunitas. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Sentra Antasena Magelang, Poltekesos Bandung, dan Dinas Sosial Kota Pontianak, yang berbagi pengalaman lapangan dan strategi kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat layanan sosial bagi lansia.

Pelatihan ini menunjukkan komitmen Kemensos untuk meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendamping yang terlatih dan empati. Dengan pendekatan Care Economy, layanan lansia diharapkan lebih holistik, meliputi aspek fisik, emosional, dan sosial. Melalui kolaborasi lintas sektor dan peningkatan kapasitas pendamping, diharapkan perawatan lansia dapat lebih efektif dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan