Pusat kuliner di Alun-Alun Ciamis semakin sepi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Aktivitas di kawasan kuliner Alun-Alun Ciamis mengalami penurunan kala ini, berbeda dengan conditionnya beberapa bulan setelah dibuka pada 14 April 2025. Dari 106 tempat usaha yang tersedia, 102 di antaranya ditujukan untuk pedagang kaki lima (PKL) dan 4 lainnya untuk UMKM kuliner khas Ciamis, kini banyak yang tak beroperasi.

Keadaan ini juga memengaruhi aktivitas parkir di lokasi tersebut. Area yang dapat menampung 306 motor dan 43 mobil sekarang kurang ramai dikunjungi. Pendapatan dari retribusi parkir yang sebelumnya mencapai jutaan rupiah sehari, kini hanya mencatat ratusan ribu saja.

Meskipun demikian, Pemerintah Kabupaten Ciamis mengharapkan sektor ini dapat memberikan kontribusi significan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Nur Apriyanti, pengunjung dari Pangandaran, mengungkapkan kekecewaannya saat berkunjung ke pusat kuliner ini setelah berbelanja. Ia menarik bahwa banyak lapak PKL yang kosong, sehingga pilihan makanan dan minuman terbatas. “Setelah berbelanja di Ciamis, saya datang ke sini ingin istirahat sambil memesan sesuatu. Sayangnya, banyak tempat yang tidak beroperasi,” ungkapnya, Jumat (7/11/2025).

Nur berharap pengelola dapat memastikan semua lapak beroperasi agar pengunjung mendapatkan pengalaman yg lebih menyenangkan. “Pengelolaan pusat kuliner bisa diperbaiki supaya PKL semua bisa berjualan. Jangan biarkan terbengkalai, nanti pengunjung bisa merasa kecewa,” katanya.

Sama pendapat dengan Novi Rahmawati, warga Ciamis yang sering mampir saat istirahat kerja. Ia mengaku sering berkunjung ke tempat ini, tetapi kini merasakan terbatasnya pilihan kuliner karena banyak PKL tak beroperasi. “Saya sering datang ke sini, tetapi banyak tempat yang tidak buka,” ujar Novi.

Novi mendukung keberadaan PKL di pusat kuliner ini agar tidak kembali menjual di pinggir jalan yang menimbulkan masalah ketertiban. “Lebih baik di sini, teratur dan aman. Semoga semua lapak bisa dipenuhi, sehingga pengunjung memiliki lebih banyak pilihan,” tambahnya.

Sovi A, pengunjung lain, juga menyadari perubahan yang signifikan sejak pembukaan pusat kuliner. “Sekarang bedanya banyak, dulu ramai PKL, sekarang malah sedikit,” katanya.

Ia mengajak Pemkab Ciamis lebih tegas dalam mengatur jadwal berdagang agar semua PKL aktif setiap harinya.

Pusat kuliner Alun-Alun Ciamis memang memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata kuliner utama di kawasan ini. Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan komitmen dari pengelola dan pemerhati untuk memastikan semua lapak beroperasi dengan optimal. Dengan begitu, pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik dan sektor ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi PAD kabupaten. Mari kita dukung dan aktifkan kembali kegiatan di sini agar menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan dan warga setempat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan