Pembangunan Pabrik Petrokimia di Cilegon Dapat Meningkatkan Berkurangnya Impor Nilai Rp 23 Triliun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, melalui proyek New Ethylene Project, diharapkan dapat menghasilkan nilai hilirisasi sebesar US$ 2 miliar atau setara Rp 33,4 triliun setiap tahun. Menurut Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebesar US$ 1,4 miliar atau Rp 23,3 triliun per tahun akan mengurangi impor produk petrokimia, sementara US$ 600 juta dapat meningkatkan nilai ekspor.

Berdasarkan keterangan tertulis Bahlil pada Sabtu (8/11/2025), dari total produksi pabrik ini, 70% akan dipasarkan di dalam negeri dan sisanya 30% akan diekspor. Hal ini menunjukkan bahwa impor petrokimia yang sebelumnya besar-besaran akan berkurang secara signifikan. Fasilitas ini memiliki kapasitas mengolah naphtha hingga 3.200 kiloton per tahun (kTA), dengan tambahan LPG hingga 50%. Dari proses tersebut, dihasilkan berbagai produk hulu seperti ethylene (1.000 kTA), propylene (520 kTA), mixed C4 (320 kTA), pyrolysis gasoline (675 kTA), pyrolysis fuel oil (26 kTA), dan hydrogen (45 kTA).

Selain itu, pabrik ini juga menghasilkan produk hilir yang meliputi high density polyethylene (HDPE) sebesar 250 kTA, linear low density polyethylene (LLDPE) sebanyak 200 kTA, polypropylene (PP) sebesar 350 kTA, butadiene sebanyak 140 kTA, raffinate sebanyak 180 kTA, serta benzene, toluene, dan xylene (BTX) dengan total kapasitas 400 kTA. Produk-produk ini akan menjadi bahan baku bagi berbagai industri, termasuk pembuatan botol plastik, kabel, bumper mobil, peralatan medis, ban, karet sintetis, pestisida, hingga cat.

Bahlil menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya tentang hilirisasi mineral dan batubara, melainkan juga menunjukkan langkah maju Indonesia dalam hilirisasi minyak dan gas bumi. Fasilitas pengolahan migas skala besar ini diharapkan dapat memperkuat ketersediaan bahan baku petrokimia dalam negeri, mengurangi deficit perdagangan, serta mengukuhkan ekosistem industri nasional.

Proyek ini menandai langkah strategis dalam mengembangkan industri hilirisasi di Indonesia, yang tidak hanya berfokus pada sektor pertambangan, tetapi juga meliputi proses pengolahan minyak dan gas. Dengan adanya pabrik seperti ini, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Inovasi dalam hilirisasi ini juga bisa menjadi inspirasi bagi proyek-proyek serupa di masa depan, sehingga menjadikan Indonesia lebih mandiri dalam pengolahan sumber daya alam.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan