Pegawai Negeri Sipil Antasari Azhar Meninggal Dunia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kabar duka telah menyapanya dari dunia perjuangan antirasuah. Antasari Azhar, mantan Ketua KPK periode 2007-2010, telah meninggal dunia. Selama menjabat, ia dibantu oleh beberapa wakil, termasuk Bibit Samad Rianto, Chandra M Hamzah, Mochamad Jasin, dan Haryono Umar. Informasi resmi menyatakan bahwa Antasari Azhar memisahkan diri dari kehidupan ini pada pukul 10.57 WIB, seperti dikonfirmasi oleh Boyamin Saiman, mantan kuasa hukumnya.

Boyamin juga menyampaikan bahwa Antasari Azhar telah lama menderita penyakit, termasuk tumbuhan di hidung. Setelah upacara selamat jenazah di Masjid Asy-Syarif, Serpong, Tangerang Selatan, jenazah Antasari Azhar dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat. Proses pengebumian dimulai dengan mobil jenazah berangkat dari masjid pada pukul 15.50 WIB, diiringi tangisan keluarga dan kerabat.

Hadiri dalam acara tersebut, Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengungkapkan bahwa Antasari Azhar adalah figurnya yang lurus dan tegas dalam membasmi korupsi. “Sangat tegas, menurut saya, lurus. Tetapi tentu saja ada kesalahan, tidak sempurna,” kata Jimly setelah salat jenazah. Ia juga mengungkapkan bahwa terakhir kali bertemu Antasari Azhar ketika ia masih dalam tahanan. “Kita kehilangan Pak Antasari. Saya terakhir bertemu dengan dia sebelum dia dibebaskan. Sayang sekali, ia meninggal dalam usia 72 tahun yang masih relatif muda.”

Jimly mengingat jasa Antasari Azhar dalam pemberantasan korupsi dan memohon ampun bagi almarhum. “Kita berdoa agar almarhum diterima di sisi Allah dan diberi ampunan atas segala kekurangannya. Karena tidak ada manusia yang sempurna, tetapi amal dan pengabdiannya dalam dunia hukum sangat besar.”

Selain itu, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcayanto juga mengungkapkan duka cita atas kehilangan Antasari Azhar. “Indonesia kehilangan sosok tangguh yang memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” ujarnya. Juru Bicara KPK Budi Prasetyo juga menyampaikan pesan duka cita dan berdoa agar upaya Antasari dalam pemberantasan korupsi menjadi amal ibadah yang dibayarkan di surga.

Antasari Azhar dilahirkan dan besar di Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikan hukum di Universitas Sriwijaya. Karirnya dimulai di BPHN Departemen Kehakiman, lalu menjadi jaksa di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat. Prestasi signifikan tercapai saat ia menjabat sebagai Ketua KPK, terutama dalam mengusut kasus korupsi besar, seperti kasus Jaksa Urip Tri Gunawan yang menerima suap Rp 6,6 miliar dari Artalyta Suryani. Kiprahnya di KPK membuat namanya dikenal luas sebagai pemberantas korupsi yang tangguh.

Kehilangan Antasari Azhar adalah kehilangan besar bagi perjuangan antirasuah di Indonesia. Tapi, perjuangannya akan terus diingat dan dijaga agar visinya dalam membasmi korupsi tetap hidup. Semoga Allah menempatkan almarhum di tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan