Normalisasi Kali Krukut Dimulai dengan Pembebasan Lahan pada 2026

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana untuk menormalisasi Kali Krukut di Jakarta Selatan. Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap banjir yang terjadi di daerah tersebut beberapa waktu yang lalu. Chico Hakim, Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, menjelaskan bahwa proses pembebasan lahan di sekitar Kali Krukut akan dimulai pada tahun 2026. Pengalihan lahan ini akan dilakukan secara bertahap dengan pendekatan humanis, melibatkan dialog, kompensasi yang layak, dan relokasi jika diperlukan.

Pendekatan yang sama juga akan diterapkan pada normalisasi Sungai Ciliwung, di mana penetapan lokasi (penlok) sudah selesai. Proses ini dikordinasikan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi sungai di ibu kota dan mengurangi kejadian banjir hingga 50% dalam waktu 3-5 tahun.

Pramono Anung juga mengungkapkan bahwa luapan air dari Kali Krukut dapat menyebabkan banjir yang menyebar hingga ke wilayah Kemang. Ia menjelaskan bahwa air yang tidak dapat mengalir dengan lancar menjadi penyebab utama banjir di daerah tersebut. Normalisasi Kali Krukut diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan dalam pengendalian banjir.

Kebijakan normalisasi sungai ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di Jakarta. Dengan pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif, Pemprov DKI berharap dapat mencapai target pengurangan banjir dalam waktu yang relative singkat.

Setiap upaya pengendalian banjir memerlukan kerja sama yang kuat dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. Dengan mengoptimalkan aliran sungai dan mengurangi hambatan, Jakarta bisa menjadi kota yang lebih ramah lingkungan dan nyaman bagi warga.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan