Indonesia Berhasillah Bawa Pulang Rp 16 Triliun dari Konferensi Iklim di Brasil

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Indonesia mengejar sejumlah tujuan melalui delegasi yang hadir di Konferensi Perubahan Iklim ke-30 (COP30) di Brasil. Negara ini berharap dapat membawa pulang investasi sebesar Rp 16 triliun dari acara tersebut. Delegasi Indonesia terdiri dari dua kelompok: yang bertanggung jawab atas paviliun dan yang berperan sebagai negosiator dalam pertemuan ini. Target utama adalah menjalankan transaksi senilai 90 juta ton CO2 ekuivalen dari berbagai sektor, khususnya sektor alam seperti hutan dan samudra, serta sektor teknologi berbasis energi dan industri.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, sektor hutan dan samudra diharapkan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Nilai transaksi yang diincar mencapai Rp 16 triliun. “Kita berharap setelah kembali dari Belem, Brasil, kita bisa membawa pulang minimal Rp 16 triliun dari pasar karbon. Satu ton CO2 ekuivalen dihargai sekitar 10 dolar,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa angka ini sangat penting untuk mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

COP30 akan berlangsung dari 10 hingga 21 November 2025 dengan fokus pada pelaksanaan Perjanjian Paris, khususnya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menyesuaikan diri dengan perubahan iklim. Konferensi ini juga akan membahas peran kota tangguh terhadap panas ekstrem, transisi energi, keadilan iklim, serta perlindungan hutan dan keanekaragaman hayati, terutama di Amazon. Indonesia akan mempromosikan potensi karbon nasional dengan kualitas tinggi dan menampilkan teknologi yang dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan iklim.

Sektor hutan dan samudera memiliki potensi besar untuk menjadi motor ekonomi hijau yang dapat menopang upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan adanya pengakuan internasional terhadap kredite karbon Indonesia, negara ini dapat memperoleh pendanaan yang signifikan untuk proyek-proyek lingkungan. Ini juga memberikan peluang bagi pelaku bisnis untuk berinvestasi di sektor-sektor ini, mempercepat transisi ke ekonomi rendah emisi. Investasi dalam teknologi ramah lingkungan juga akan mendorong inovasi dan memastikan ketahanan iklim jangka panjang.

Ketika Indonesia berhasil menyalurkan potensi karbonnya melalui pasar internasional, ini bukan hanya berguna untuk ekonomi, tetapi juga untuk reputasi global. Negara yang berhasil mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang ekonomi dapat menjadi contoh bagi negara lain. Dengan demikian, COP30 tidak hanya tentang negosiasi, tetapi juga tentang membangun kolaborasi yang dapat meraih hasil nyata dalam perjuangan global melawan perubahan iklim.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan