Film baru berjudul “The Long Walk (2025)” sedang menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta film internasional. Kisah ini diadaptasi dari novel terkemuka karya Stephen King dan menyajikan gabungan yang unik antara suspense psikologis, drama bermakna dalam, dan kritik sosial yang tajam. Dalam tulisan kali ini, kita akan membahas sedikit tentang film The Long Walk.
Frank Darabont, sutradara legendaris di balik proyek ini, juga dikenal sebagai pembuat film ikonik seperti The Shawshank Redemption dan The Green Mile. The Long Walk telah menjadi salah satu film thriller kejiwaan terbaik tahun ini yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membawakan pesan yang mendalam.
Berlatarkan Amerika Serikat pada era 1970-an, dunia distopia yang diperlihatkan dalam film ini menceritakan tentang pemerintahan militer yang totaliter yang menguasai negara setelah perang. Untuk mengontrol rakyat dan menghibur mereka, pemerintahan merencanakan kompetisi ekstrem bernama “The Long Walk.” Lomba ini menantang sekitar 50 pemuda dari seluruh wilayah untuk berjalan tanpa henti.
Aturan pertamanya adalah harus melangkahkan kaki setidaknya 3 mil per jam atau sekitar 5 km per jam. Setiap peserta yang melambat, berhenti, atau keluar jalur akan langsung dijatuhi hukuman mati oleh militer. Hanya satu pemenang yang akan menjadi pemegang hadiah utama: kekayaan yang besar dan satu permintaan yang dapat dipenuhi pemerintah.
Raymond “Rey” Garraty (Timothée Chalamet), tokoh utama film ini, memutuskan untuk ikut dalam lomba ini demi menolong keluarga miskin dalam kondisi sulit. Dalam perjalanan panjang tersebut, ia bertemu dengan Pete McVries (Jacob Elordi), peserta lainnya yang kemudian menjadi sahabat setianya.
Namun, petualangan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika penat, penyakit, dan tekanan mental semakin menghantui mereka. Peserta-peserta mulai jatuh satu per satu.
Seiring berjalannya waktu, Rey mengungkapkan alasan sebenarnya untuk ikut lomba: ia ingin membalas dendam kepada Mayor (Bryan Cranston), pimpinan militer yang bertanggung jawab atas kematian ayahnya. Namun, Pete mencoba menyadarkan Rey bahwa balas dendam tidak akan membawa kedamaian, dan bahwa hidup, walaupun dalam situasi sulit, tetap berharga untuk dipertahankan.
Puncak film ini menampilkan pertempuran emosional antara persahabatan, keinginan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Ketika hanya dua peserta tersisa, keputusan tragis Rey dan tindakan terakhir Pete menjadi lambang perlawanan terhadap kekuasaan tirani.
Film The Long Walk mendapatkan sambutan hangat dari para kritikus dan penonton. Di situs Rotten Tomatoes, film ini meraih skor 92%, sementara di IMDb film ini memperoleh rating 6.8 dari 61 ribu pengguna. Penonton menganggap film ini tidak hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang arti kehidupan, perjuangan, dan kemanusiaan di tengah sistem yang menindas. Dialog filosofis antara Rey dan Pete meninggalkan pesan bahwa setiap langkah yang kita ambil adalah bentuk perjuangan untuk tetap hidup.
Menurut majalah Empire, film ini merupakan refleksi bagaimana manusia bisa kehilangan sisi kemanusiaannya ketika hidup berubah menjadi perlombaan.
Film The Long Walk (2025) adalah salah satu film paling menegangkan dan memberikan pesan moral yang mendalam. Dengan cerita yang menarik, akting yang luar biasa dari Timothée Chalamet dan Jacob Elordi, serta pesan yang kuat, film ini menjadi salah satu rilisan paling berpengaruh tahun ini.
Jika kamu mencari film yang menegangkan, inspiratif, dan penuh makna, The Long Walk adalah pilihan yang tepat.
Baca juga games lainnya di Info game terbaru atau cek review mobile legends lainnya.

Penulis Berpengalaman 5 tahun.