Mesin Kompresor di Bengkel Blitar Meledak, Pemilik Bengkel Tewas Terpental

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di sebuah bengkel di Dusun Karangsono, Desa Siraman, Kesamben, Blitar, terjadi ledakan pada mesin kompresor yang digunakan untuk mengisi angin. Suwandi, pemilik bengkel berusia 48 tahun, menjadi korban fataltap di tempat kejadian setelah terlempar sekitar 6,8 meter dari lokasi ledakan. Luka parah ditemukan di kepala, dada, tangan, dan kakinya.

Ipda Putut Siswahyudi, Kasi Humas Polres Blitar, mengungkapkan bahwa jenazah Suwandi ditemukan oleh istrinya setelah kejadian. Jenazah dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, namun keluarga menolak autopsi dan menerima kejadian itu sebagai musibah.

Sementara itu, Rifaldo, warga setempat, mengaku mendengar suara ledakan yang keras. Awalnya, ia mengira suara itu berasal dari bannya truk yang meletus. Setelah diberitahu oleh tetangga, baru ia mengetahui bahwa sebenarnya kompresor yang meledak. Rifaldo juga menyaksikan Suwandi sedang mengisi angin pada kompresor saat ledakan terjadi.

Ledakan kompresor saat pengisian angin menunjukkan betapa pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keamanan. Mesin-mesin dengan tekanan tinggi seperti ini memerlukan perawatan yang cermat dan pengoperasian yang benar agar dapat digunakan dengan aman. Kesalahan teknis atau kegagalan komponen dapat mengakibatkan bencana seperti yang dialami Suwandi.

Dalam industri otomotif dan konstruksi, penggunaan kompresor merupakan hal yang biasa. Namun, insiden seperti ini mengingatkan kita tentang risiko yang mungkin terjadi jika tidak memperhatikan aspek keamanan. Pengguna harus selalu memeriksa kondisi mesin sebelum digunakan, menggunakan alat pelindung diri, dan mengikuti prosedur pengoperasian dengan benar.

Setiap insiden seperti ini juga mengingatkan pemerintah dan produsen tentang pentingnya pengawasan dan perbaikan terhadap standar keamanan produk. Dengan adanya kebijakan yang ketat dan penyediaan informasi yang jelas, insiden sejenis ini dapat diminimalkan. Kemudian, bengkel atau tempat kerja yang menggunakan mesin berbahaya harus memiliki protokol keselamatan yang jelas dan menyeluruh.

Insiden tragis di Blitar menjadi pemikiran bagi semua pemakai kompresor dan alat bertekanan tinggi. Kepatuhan terhadap aturan keamanan bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang risiko, dapat diharapkan insiden sejenis ini dapat dicegah di masa depan.

Kejadian inilah bukti bahwa setiap aktivitas sepele pun harus diambil serius. Penggunaan mesin yang sama sekali tidak memerlukan pengetahuan teknis juga harus diawasi dengan baik. Dengan tekad untuk selalu memprioritaskan keselamatan, tiap orang dapat mengurangi potensi bahaya yang mungkin timbul.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan