Kesal Wajah Diludahi, Laki-Laki di Kendal Mati Usai Diserang ODGJ

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, seorang pria bernama Imron berusia 46 tahun berhasil ditangkap oleh polisi setelah terlibat dalam insiden kejahatan yang berakhir dengan korban tewas yang merupakan orang dengan gangguan jiwa. Pelaku ini telah menghilang selama dua bulan sebelum akhirnya ditangkap oleh Satuan Reskrim Polres Kendal di tempat persembunyiannya di Cilacap.

Menurut AKP Bondan Wicaksono, Kasat Reskrim Polres Kendal, tindakan kejahatan tersebut dimotivasi oleh emosi tersangka setelah korban memukulnya dengan tongkat kayu. Insiden terjadi pada tanggal 20 September 2025 saat tersangka pulang nongkrong dan melihat korban sedang berada di depan rumahnya sambil membawa tongkat kayu. Setelah tersangka diserang, korban meludahi wajahnya, melahirkan emosi yang lebih besar pada tersangka.

Tersangka, dalam kemarahannya, menendang korban sebanyak tiga kali, menyebabkan korban tersebut terjatuh. Korban kemudian mengancam akan membakar rumah tersangka. Akibatnya, tersangka menjadi semakin marah dan memukul korban hingga pingsan. Pelaku kemudian memukul kepala korban dengan kursi hingga korban kehilangan kesadaran.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kasus kekerasan terhadap orang dengan gangguan jiwa memiliki corak yang serupa di berbagai daerah, di mana emosi dan ketidaktahuan tentang kondisi korban sering menjadi pemicunya. Studi kasus serupa di beberapa wilayah menunjukkan bahwa intervensi dini dan pendidikan masyarakat tentang gangguan jiwa dapat mengurangi insiden serupa.

Bagi masyarakat, penting untuk memahami bahwa individu dengan gangguan jiwa seringkali membutuhkan penanganan yang lebih sensitif, bukan tindakan kekerasan. Menurut organisasi nirlaba yang fokus pada hak-hak mental health, upaya pencegahan seperti pelatihan empati dan pengelolaan konflik dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah kasus serupa di masa depan. Infografis tentang bagaimana berinteraksi dengan orang dengan gangguan jiwa juga menjadi alat edukasi yang efektif.

Kesimpulan, insiden ini mengingatkan kita pada pentingnya empat dan kesabaran dalam menghadapi berbagai keberbedaan. Masyarakat harus berusaha memahami dan melindungi semua individu, termasuk mereka yang memiliki gangguan jiwa, agar kasus tragis seperti ini tidak berulang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan