Wagub Bengkulu Diskusikan Strategi Percepatan Pengembangan Daerah Transmigrasi dengan Wamen Viva

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, telah melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di kantor pusat kementerian tersebut di ibu kota. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas strategi pengembangan wilayah transmigrasi di Bengkulu, termasuk Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita.

Dalam keterangan resmi, Mian menyatakan bahwa pengembangan kawasan tersebut tidak dapat dijalankan hanya dengan mengandalkan APBD provinsi maupun kabupaten. Dia menjelaskan bahwa di Bengkulu Utara, kawasan transmigrasi telah berkembang menjadi KTM Lagita. Di sana, sudah ada berbagai fasilitas umum seperti gedung olahraga, rumah sakit, kantor pembuatan paspor, maupun Islamic Centre.

Mian juga meminta dukungan dari Kementerian Transmigrasi untuk memperbaiki Islamic Centre Lagita. Ia berharap area tersebut dapat diaspal dan dibangun replika Kabah agar masyarakat bisa mempersiapkan diri sebelum beribadah umrah dan haji. Selain itu, Provinsi Bengkulu masih terbuka untuk program transmigrasi, baik lokal maupun umum.

Sementara itu, Wakil Menteri Viva Yoga Mauladi menyambut baik upaya pemerintah provinsi dalam mengembangkan kawasan transmigrasi. Ia mengungkapkan bahwa beberapa saat sebelumnya, ia telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah transmigrasi di Bengkulu Utara dan Selatan. Menurutnya, KTM Lagita yang sebelumnya sepi kini telah mengalami perkembangan pesat, bahkan telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Sekarang KTM Lagita sudah memiliki semua fasilitas kehidupan yang diperlukan,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa peningkatan pendapatan masyarakat di sana telah memicu minat yang lebih tinggi untuk berumroh dan naik haji, seperti yang disebutkan Mian.

Di Bengkulu saat ini terdapat lima kawasan transmigrasi yang tersebar di empat kabupaten, meliputi Rejang Lebong (Padang Ulak Tanding), Kaur (Muara Sahung), Bengkulu Utara (Lagita dan Enggano), serta Bengkulu Selatan (Kedurang). Untuk mendukung kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat transmigran, Kementerian Transmigrasi telah mengalokasikan bantuan sebesar Rp15,3 miliar pada tahun 2025. Dana ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, air bersih, fasilitas umum, serta layanan sosial, budaya, dan spiritual. Viva berharap bantuan ini dapat menjadi solusi untuk berbagai permasalahan di kawasan transmigrasi, termasuk jalan yang belum diaspal.

Kawasan transmigrasi di Bengkulu menunjukkan potensi besar bagi perkembangan ekonomi dan sosial. Dengan dukungan pemerintah pusat dan inisiatif lokal, kawasan seperti KTM Lagita dapat menjadi contoh sukses dalam pemberdayaan masyarakat transmigran. Perkembangan ini juga membuktikan bahwa investasi dalam infrastruktur dan fasilitas publik dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam menghadapi tantangan di masa depan, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah tetap menjadi kunci untuk memastikan kesinambungan dan keberlanjutan pengembangan kawasan transmigrasi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan