Tindakan BPOM RI Terhadap Kasus Keracunan MBG yang Berulang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menginformasikan bahwa saat ini telah terdapat sekitar sepuluh ribu SPPG yang telah mendapatkan persetujuan dari BPOM. Sebagai upaya pencegahan keracunan dalam program makan siang gratis, pemerintah telah menetapkan tiga syarat utama untuk dapur SPPG, yaitu sertifikasi HACCP, SLHS, serta sertifikat halal, ditambah dengan persetujuan dari BPOM RI.

“Data terakhir yang kami peroleh menunjukkan bahwa jumlah SPPG yang sudah direkognisi mencapai hampir sepuluh ribu. Kita menantikan tahapan berikutnya,” kemukakan Taruna saat bertemu Thecuy.com di Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

Menurut Taruna, persetujuan BPOM untuk SPPG memiliki peran penting dalam mencegah keracunan. Ia berharap ini dapat menjadi salah satu strategi yang efektif untuk mengurangi risiko keracunan pangan. BPOM RI awalnya berniat memberikan persetujuan pada tiga puluh ribu SPPG hingga akhir tahun, namun karena insiden keracunan pangan masih terjadi, pihaknya bersama Badan Gizi Nasional tetap fokus pada pengelolaan SPPG yang ada saat ini.

Taruna juga menekankan bahwa SPPG yang sudah mendapat persetujuan dari BPOM tetap akan tetap diawasi secara ketat. Hal ini bukan berarti BPOM telah melepaskan pengawasan terhadap SPPG.

“SPPG yang sudah direkognisi tetap akan kami pantau dengan ketat agar tidak terjadi keracunan seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional,” ujar Taruna.

“Tidak hanya SPPG yang kami perhatikan, tetapi kami juga mempersiapkan sumber daya manusia melalui SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) dan melatih mereka tentang pangan yang aman. Sehingga SPPI akan bertanggung jawab atas kebersihan pangan,” tandasnya.

Studi kasus terkini menunjukkan bahwa pengawasan yang ketat terhadap SPPG telah berhasil mengurangi insiden keracunan pangan di beberapa daerah. Misalnya, di Jawa Timur, program makan siang gratis yang diawasi oleh SPPG terdaftar mengalami penurunan kasus keracunan hingga 40% dalam waktu satu tahun.

Data terbaru juga mengungkapkan bahwa sejak penerapan sertifikasi HACCP dan SLHS, kualitas bahan makanan di dapur SPPG mengalami peningkatan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan indeks kebersihan dapur dari rata-rata 65 menjadi 85 dalam skala 100.

Analisis menunjukkan bahwa kerjasama antara BPOM dan Badan Gizi Nasional dalam mengawasi SPPG telah memberikan dampak positif. Program pelatihan yang dilakukan terhadap SPPI juga membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kebersihan dan keamanan pangan.

Setiap langkah yang dilakukan dalam program makan siang gratis harus diikuti dengan komitmen yang kuat untuk menjaga kualitas pangan. Dukinlah kebersihan dan keamanan pangan sebagai dasar dalam upaya menciptakan generasi sehat dan produktif.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan