Serangan Udara Israel ke Gaza Melintasi Gencatan Senjata

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari Rabu (29/10/2025), pihak Badan Pertahanan Sipil Gaza mengungkapkan adanya tiga serangan udara yang dilakukan Israel terhadap wilayah Gaza. Hal ini terjadi meski saat ini sedang berlangsung perjanjian gencatan senjata antara kedua belah pihak. Berdasarkan keterangan juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, serangan tersebut telah melibatkan serangan udara yang dilakukan oleh militer Israel.

Saksi mata yang hadir di lokasi kejadian mengabarkan bahwa ledakan besar terdengar di beberapa area, namun belurn diketahui apakah ada korban jiwa akibat serangan ini. Sebelumnya, Israel telah mengakui adanya tuduhan terhadap Hamas karena diduga melanggar kesepakatan gencatan senjata. Akibatnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan militer untuk melancarkan serangan balasan ke Gaza.

Dalam pernyataan resmi yang dilansir Al Jazeera, pada hari Selasa (28/10/2025), kantor perdana menteri Israel menegaskan bahwa setelah dilakukan evaluasi keamanan, Netanyahu memerintahkan serangan udara yang dahsyat di Jalur Gaza.

Sementara itu, Israel juga menuduh Hamas telah merencanakan penggalian kembali jenazah sandera yang tersisa. Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa aksi tersebut bukan hanya penyiksaan, tetapi juga menimbulkan ancaman terhadap gencatan senjata yang sedang berlangsung. “Hamas berbohong. Mereka tahu lokasi para sandera yang masih tersisa. Penggalian yang disusun secara terencana bukan hanya penyiksaan, namun pelanggaran ini juga membahayakan kesepakatan gencatan senjata,” kata mereka.

Hamas mengaku bahwa mereka telah melakukan upaya untuk memulangkan jenazah para sandera, namun Israel menghalangi akses ke berbagai area penting. Mereka menuduh bahwa Israel menghambat pemasukan mesin berat ke dalam Gaza dan mencegah tim pencarian, termasuk personel Palang Merah, untuk masuk ke lokasi-lokasi yang diperlukan. “Kami meminta kepada mediator dan pihak penjamin untuk mengambil tanggung jawab dalam menghadapi hambatan yang serius ini,” ujar Hamas.

Konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran perjanjian yang telah disepakati. Situasi ini menunjukkan kompleksitas dalam mencapai damai yang berkelanjutan di wilayah Gaza.

Saat ini, dunia terus memantau perkembangan situasi di Gaza dengan harapan kemanusiaan dapat diutamakan. Setiap tindakan agresi hanya akan memperparah kekacauan dan menciptakan penderitaan bagi rakyat yang tak berdosa. Perlu adanya langkah-langkah konstruktif dari kedua belah pihak untuk mencapai damai yang sejahtera bagi seluruh masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan