Proyek Sensus RI, Kementerian Kesehatan Sebut Lebih Banyak Lansia Daripada Anak

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menggarisbawahi pergeseran tren usia yang terjadi dalam masyarakat Indonesia. Ia menuturkan bahwa angka kelahiran di negara ini masih mencapai sekitar 4,8 juta per tahun. Namun, ia juga menegaskan bahwa saat ini, jumlah penduduk lanjut usia telah melampaui angka populasi bayi.

“Seperti yang kita lihat sekarang, angka kelahiran tersebut sedang menurun,” katanya dalam acara peresmian Brawijaya Hospital Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025). Menkes menjelaskan bahwa pada masa pemerintahan Presiden Suharto, fokus kebijakan kesehatan lebih condong pada ibu dan anak melalui pembangunan puskesmas dan posyandu.

“Kenaapa? Karena pada waktu itu jumlah balita sangat besar. Saat ini, di Indonesia, terutama di Jakarta, jumlah lansia sudah lebih banyak daripada balita,” tambahnya. Menkes juga mencatat situasi serupa terjadi di Yogyakarta.

Dengan melihat perkembangan ini, ia berpendapat Kementerian Kesehatan harus mempersiapkan diri. Menurutnya, ada kemungkinan permintaan akan beralih ke layanan kesehatan lansia. “Perubahan dalam epidemiologi populasi ini harus diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan dan seluruh pihak yang berkaitan dengan kesehatan,” ujarnya.

“Karena nanti kebutuhan akan layanan kesehatan, dokter, dan peralatan kesehatan akan lebih banyak diarahkan pada kesehatan lansia. Misalnya, untuk penyakit stroke, jantung, atau Alzheimer,” selengkapnya.

Peningkatan harapan hidup dan penurunan angka kelahiran yang signifikan bisa mengubah demografi kesehatan nasional. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa proporsi penduduk berusia 60 tahun ke atas meningkat menjadi 14% dari total populasi. Ini berarti setiap sepuluh orang Indonesia, satu orang sudah masuk dalam kategori lanjut usia.

Peningkatan ini memang disertai dengan tantangan baru dalam pelayanan kesehatan. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Universitas Indonesia pada 2025 mengungkapkan bahwa sistem perawatan lansia di Indonesia masih kurang optimal. Kurangnya fasilitas rawat jalan khusus lansia dan tenaga medis yang terlatih menjadi masalah utama.

Di sisi lain, pergeseran ini juga membawa peluang. Industri peralatan medis dan obat-obatan untuk penyakit kronis mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa perusahaan lokal mulai mengembangkan produk yang spesifik untuk kebutuhan lansia, seperti alat bantu gerak dan suplemen khusus.

Langkah yang segera diambil oleh pemerintah, termasuk peningkatan fasilitas rawat jalan dan pelatihan tenaga medis, akan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan generasi tua. Dengan dukungan yang tepat, Indonesia bisa menghadapi tantangan ini dengan lebih matang.

Harus diakui, perubahan demografi ini bukan hanya tentang angka. Itu tentang bagaimana kita memajukan muzik kehidupan, memastikan setiap generasi mendapatkan perawatan yang layak. Kita semua berperan dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan penuh kasih sayang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan