Pertahanan Rating Kredit Indonesia Tetap Tertinggal, Bank Indonesia Siap Mengambil Alasan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rating and Investment Information Inc (R&I) mempertahankan peringkat kredit suveren (SCR) Indonesia di tingkat BBB+, yang terletak dua tingkat di atas batas investasi, dengan prospek yang stabil. Keputusan ini menggambarkan keyakinan terhadap dasar-dasar ekonomi Indonesia yang tetap kuat, didukung oleh perkembangan demografi, keaneka ragaman sumber daya alam, serta sektot industri pemanfaatan yang terus berkembang.

R&I menilai bahwa tingkat inflasi di Indonesia masih dalam kendali, dengan utang pemerintah yang tetap rendah, serta kebijakan moneter dan fiskal yang hati-hati. Namun, negara ini perlu melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sambil mempertahankan kesehatan keuangan dalam jangka menengah.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa penilaian R&I ini menunjukkan kepercayaan internasional yang kuat terhadap stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan Indonesia di tengah ketidakpastian global yang berlanjut. “Kami membutuhkan kerjasama yang lebih kuat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan, sesuai dengan potensi perekonomian nasional. Kerja sama antara Bank Indonesia dan Pemerintah harus lebih erat untuk memperkuat persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia,” ujar Perry dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

R&I memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai sekitar 5%, sejajar dengan proyeksi Bank Indonesia yang berada di antara 4,6% hingga 5,4%. Selain itu, perkiraan juga menunjukan bahwa inflasi akan tetap dalam kisaran target, sementara deficit akun berjalan diperkirakan tetap rendah, sekitar 1% dari PDB. Dari segi keuangan negara, Pemerintah tetap berkomitmen untuk mempertahankan deficit di bawah 3% dari PDB.

“Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ekonomi dan keuangan baik di tingkat global maupun domestik, serta mengambil langkah kebijakan yang tepat. Kami juga akan terus meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” sambung Perry.

Untuk menguatkan ekonomi, Indonesia harus terus memperbaiki infrastruktur, mengembangkan teknologi, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Dengan demikian, negara ini akan memiliki dasar yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan global dan menjaga pertumbuhan yang sehat. Pertumbuhan ekonomi yang stabil tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada kolaborasi antara semua stakeholder, termasuk bisnis dan masyarakat.

Proyeksi pertumbuhan 5% pada 2025 menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap kestabilan ekonomi Indonesia. Namun, tantangan seperti ketidakpastian geopolitik dan fluktuasi harga komoditas masih perlu diwaspadai. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat menjaga posisi ekonomi yang kuat dan menarik investasi asing. Kunci suksesnya terletak pada pengelolaan risiko yang cermat dan inovasi dalam mengatasi tantangan ekonomi global.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan