Pembongkaran Rusunawa Marunda Tua Diganti dengan Konstruksi Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta Utara, kompleks Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda yang sudah lama tak terawat akhirnya dibongkar untuk di bangun kembali. Proyek ini akan dimulai pada tahun mendatang. Lima menara di Blok C di wilayah Cilincing ini sudah dijatuhkan ke tanah setelah terjaga kosong sejak 2023. Selain itu, gedung ini juga akan発売された di kemudian hari.

Proses pembongkaran lima menara, dari Blok C1 hingga C5, telah dimulai sejak pertengahan 2025, lebih awal dari rencana awal pada Maret-April 2026. Hal ini dikonfirmasi oleh Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, saat dihubungi Selasa (28/10/2025). Pembongkaran dilaksanakan secara bertahap.

Pekerjaan pembongkaran saat ini mencapai 60-70% selesai, termasuk survei dan membersihkan puing-puing. Proses ini berjalan tanpa hambatan signifikan karena warga sudah dipindahkan ke Rusun Nagrak dan Padat Karya sejak 2023. Sebelumnya, kajian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2021 menilai sebagian struktur di Cluster C tidak layak huni, sehingga menjadi dasar Pemprov DKI untuk melakukan pembongkaran total.

Chico menuturkan bahwa proses administrasi, seperti penghapusan aset di Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) dan penaksiran nilai bangunan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), sudah selesai lebih awal. Oleh karena itu, pelaksanaan lapangan dapat dimulai sejak Mei-Juni 2025.

Proses pembongkaran fisik sudah berjalan untuk sebagian besar menara, dengan fokus pada struktur yang dinilai tidak layak huni menurut kajian BRIN 2021. Efisiensi anggaran memungkinkan proses administratif selesai lebih cepat, sehingga eksekusi lapangan dimulai sekitar Mei-Juni 2025.

Pada 2023, atap di Rusunawa Marunda Blok C runtuh. Pelaksana tugas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Retno Sulistyaningrum, mengakui bahwa bagian bangunan yang runtuh sudah tidak layak huni. Kejadian ini terjadi pada 30 Agustus, jam 21.10 WIB, di Blok C5, tepatnya di sekitar area hall belakang. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun 451 keluarga terdampak. Sejak Senin (11/9/2023), sekitar 129 keluarga eks Rusunawa Marunda mulai menempati Rusun Nagrak.

Relokasi warga dilakukan sebagai upaya revitalisasi Rusun Marunda. Penelitian BRIN menunjukan bahwa bangunan di Cluster C sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi berbahaya bagi warga.

Setelah pembongkaran selesai akhir 2025, Pemprov DKI Jakarta akan langsung memulai pembangunan dua menara baru dari total lima menara yang direncanakan. Tahap pertama pembangunan akan dimulai awal 2026 dengan kapasitas 1.440 unit dan diharapkan rampung seluruhnya pada 2030. Proyek ini akan berlangsung meski ada pemangkasan dana bagi hasil (DBH) Rp 15 triliun untuk APBD 2026. Revitalisasi rusun menjadi prioritas.

Chico Hakim menjelaskan bahwa pembangunan lima menara baru akan dilakukan bertahap hingga 2030. Rusunawa Marunda yang sudah direvitalisasi akan dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti taman dan akses transportasi. Revitalisasi ini adalah bagian dari program jamak DPRKP 2025-2026 untuk lebih dari 3.000 unit rusun baru atau revitalisasi di Jakarta.

Revitalisasi Rusunawa Marunda menunjukkan komitmen serius pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur perkotaan. Proyek ini tidak hanya memberdayakan warga yang terdampak, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup di Jakarta Utara. Dengan pembangunan yang terencana dan fasilitas yang lengkap, proyek ini bisa menjadi model untuk proyek revitalisasi perkotaan di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan