Bos Danantara Membahas Mineral dengan Haji Isam

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di ibu kota negara, pengusaha dari Kalimantan Selatan yang juga pemilik PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), Andi Syamsuddin Arsyad atau lebih dikenal dengan Haji Isam, telah hadir dalam rapat koordinasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Kegiatan ini terlihat dalam rekaman video yang diunggah oleh Rosan Roeslani, CEO Danantara, pada platform media sosial Instagram tanggal 26 Oktober 2025. Dalam video tersebut, Haji Isam terlihat aktif dalam diskusi mengenai sektor industri mineral di Indonesia.

“Koordinasi industri mineral semakin penting bagi kemajuan negara,” tertera dalam catatan yang diunggah oleh Rosan Roeslani pada akun Instagramnya @rosanroeslani, seperti dikutip pada Selasa, 28 Oktober 2025. Selain Haji Isam, rapat tersebut juga diikuti oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Brian Yuliarto, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, serta Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir.

Rosan menjelaskan bahwa sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto, pengelolaan mineral kritis akan difokuskan pada sektor pertahanan dan pengembangan kendaraan listrik. Inisiatif ini ditujukan untuk menjaga kedaulatan sumber daya dan mendukung ekonomi yang berkelanjutan. “Mineral tersebut akan digunakan untuk pertahanan dan pengembangan kendaraan listrik demi kedaulatan sumber daya dan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Rosan.

Keikutsertaan Haji Isam dalam acara ini bukan kali pertama. Sebelumnya, ia juga hadir saat peluncuran resmi Danantara pada 24 Februari 2025. Selain itu, pada 6 Desember 2024, ia juga ikut dalam pertemuan dengan delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) dan The Jakarta Japan Club (JJC) di Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto memperkenalkan Haji Isam kepada para tamu Jepang. “Bapak Andi Syamsuddin Arsyad, pengusaha terkemuka dari Kalimantan,” demikian kata Prabowo saat itu.

Inisiatif pengelolaan mineral kritis yang difokuskan pada pertahanan dan energi hijau menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga kedaulatan sumber daya alam. Dengan dukungan dari para pemangku kepentingan, seperti Haji Isam dan pihak berwenang, langkah ini diharapkan dapat mendorong industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada negara lain. Harapan besar terletak pada kolaborasi antara pemerintah, industri, dan investor untuk membangun ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan