Trump Menangis Usai Putin Uji Coba Rudal yang Tidak Dimiliki Siapapun

Vladimir Putin, pemimpin Rusia, mengumumkan berhasilnya uji coba akhir rudal jelajah berdaya nuklir baru yang tidak dimiliki negara lain. Kegiatan ini kemudian menuai tanggapan dari Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat.

Menurut sumber Thecuy.com, Minggu (26/10/2025), Putin mengumumkan kesuksesan rencana pengujian rudal nuklir Burevestnik. Dia memuji senjata nuklir tersebut sebagai teknologi unggulan dengan jangkauan yang sangat luas. “Uji coba penting telah selesai,” ungkap Putin dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh Kremlin saat bertemu dengan para pejabat militer, seperti dilansir AFP.

Rudal tersebut diklaim dapat mencapai jarak hingga 14.000 kilometer. Putin menyuruh pihak militer siapkan infrastruktur untuk menempatkan senjata ini dalam kekuatan pertahanan Rusia. “Senjata ini adalah teknologi yang tak ada duanya di dunia,” katanya, mengenakan seragam militer saat mengawasi pertempuran di Ukraina.

Putin juga mengungkapkan bahwa para ahli Rusia sebelumnya meragukan kemungkinan pembuatan senjata seperti itu, namun kini pengujian telah menyelesaikan tahap penting. “Kekuatan strategis kita mampu melindungi keamanan nasional Rusia secara komprehensif,” tambahnya.

Otoritas Rusia mengklaim bahwa rudal nuklir ini mampu menghindari sistem pertahanan modern. Burevestnik (9M730) disebut tidak dapat dikalahkan oleh pertahanan rudal saat ini dan di masa depan, dengan kemampuan terbang tanpa batas dan rute yang tidak terduga. Dalam uji coba terakhir pada 21 Oktober, rudal tersebut terbang selama 15 jam dengan jarak 14.000 kilometer, meskipun Valery Gerasimov, kepala staf militer Rusia, menyatakan bahwa jarak itu bukan batas maksimalnya. “Karakteristik teknis Burevestnik memungkinkan pengeboman presisi terhadap sasaran terlindungi, tanpa batas jarak,” ujarnya. Putin telah mengumumkan pengembangan rudal ini sejak 2018.

Pernyataan Trump terjadi saat dia berada di pesawat kepresidenan AS saat berkunjung ke Asia. Ia mengkritik uji coba rudal Rusia sebagai tindakan yang tidak tepat, seharusnya Putin mengakhiri perang di Ukraina. “Perang yang seharusnya berakhir dalam satu minggu, kini akan memasuki tahun keempat. Dia seharusnya mengakhiri konflik, bukan menguji rudal,” tutur Trump. Trump sebelumnya berjanji akan segera mengakhiri perang Ukraina saat kembali ke Gedung Putih, tetapi perundingan antara Rusia dan Ukraina gagal meskipun ada upaya mediasi dari AS. Pasukan Rusia terus maju di Ukraina, menembus pertahanan Kyiv dengan biaya besar.

Rusia kini menghadapi tantangan dalam merespons kritik internasional, terutama setelah pengembangan teknologi militer baru ini. Selain itu, perdebatan internal tentang alokasi dana militer semakin mendalam, dengan beberapa pihak meminta prioritas pada pembangunan ekonomi. Analisis menunjukkan bahwa pergeseran dalam strategi militer Rusia dapat mempengaruhi dinamis geopolitik global, terutama hubungan dengan negara-negara Barat dan organisasi seperti NATO.

Penerapan rudal Burevestnik tidak hanya menguatkan posisi militer Rusia, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai ketimbang kekuatan nuklir di dunia. Kemampuan rudal tersebut untuk menghindari sistem pertahanan modern dapat mempengaruhi keseimbangan kekuatan global. Sementara itu, Trump terus menjadi tokoh kontroversial dengan sikapnya terhadap konflik Ukraina, memicu reaksi campuran dari pengamat politik.

Dari situasi ini, terlihat bahwa teknologi militer modern memainkan peran kunci dalam geopolitik saat ini. Bagaimana negara-negara akan merespon pergeseran kekuatan ini akan menjadi poin yang patut diperhatikan. Dunia harus siap menghadapi tantangan baru dalam menjaga keseimbangan dan keamanan global.

Baca juga Berita lainnya di News Page