Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan peluncuran pertama Surat Utang Negara (SUN) dengan mata uang Renminbi Tiongkok (CNH), dikenal sebagai Dim Sum Bonds, menggunakan sistem SEC Shelf Registered. Nilai total emisi tersebut mencapai 6 miliar yuan CNH, setara dengan Rp 14,02 triliun (dengan kurs Rp 2.337 per yuan).
Dim Sum Bonds ini diterbitkan pada masa jabatan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dengan dua seri berbeda. Seri pertama berjangka waktu 5 tahun dengan kode RICNH1030, senilai 3,5 miliar yuan dan memberikan bunga tetap 2,5%. Sedangkan seri kedua berjangka 10 tahun dengan kode RICNH1035, senilai 2,5 miliar yuan dan bunga tetap 2,9%.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu menjelaskan bahwa penerbitan dilakukan pada 23 Oktober 2025, dengan tanggal penyelesaian pada 31 Oktober 2025. Dana yang dihasilkan dari emisi ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 serta untuk memperluas jaringan investor global.
Penerbitan ini menarik perhatian luas dari investor dunia, termasuk investor domestik di Tiongkok, dengan total permintaan akhir mencapai CNH 18 miliar, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi DJPPR pada Selasa (28/10/2025).
Awalnya, penawaran awal harga dimulai dari kisaran 45 basis poin (bps) di atas imbal hasil (yield) pasar untuk tenorthyang berjangka 5 tahun dan 40 basis poin untuk tenor 10 tahun. Namun, minat yang besar dari investor menyebabkan yield akhir ditetapkan pada tingkat 2,5% dan 2,9%.
Total permintaan (final orderbook) mencapai 18 miliar CNH, tiga kali lipat dari nilai penerbitan. DJPPR menilai bahwa tingkat minat tinggi tersebut menunjukkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas ekonomi dan kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia. Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi diversifikasi pembiayaan APBN dalam konteks dinamika pasar global yang terus berkembang dengan mata uang Renminbi.
Obligasi yang diterbitkan ini diberi peringkat Baa2 oleh Moody’s, BBB oleh S&P, dan BBB oleh Fitch. Selain itu, obligasi ini akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST). Bank of China, HSBC, dan Standard Chartered Bank bertindak sebagai Joint Lead Managers dalam proses transaksi ini.
Sejak penerbitan Dim Sum Bonds, Indonesia tampaknya berhasil memperluas basis investor global, menunjukkan kepercayaan yang kuat dalam kestabilan dan kredibilitas ekonomi negara. Langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global, terutama dengan mata uang alternatif seperti Renminbi, yang memberikan diversifikasi tambahan dalam strategi pendanaan APBN.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.