Pemerintah Kabupaten Pangandaran Mengakui Masih Terdapat Banyak Pekerjaan Rumah Setelah Mendapatkan Kritikan dari Gubernur

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam kunjungannya ke Kabupaten Pangandaran, menggarisbawahi beberapa masalah yang mungkin ada di daerah ini, seperti pengelolaan objek wisata, kebersihan, dan infrastruktur, saat acara “Abdi Nagri Nganjang Ka Warga” pada malam Sabtu (25/10/2025). Otang Tarlian, anggota DPRD Pangandaran dari Fraksi PKB, mengakui bahwa Pemkab harus terus berusaha untuk meningkatkan manajemen objek wisata, khususnya Pantai Pangandaran. “Kini, upaya penataan telah dimulai, termasuk pengaturan parkiran. Namun, masih banyak hal yang perlu diatur, dikelola, dan diperbaiki. Masalah-masalah yang disorot Pak Gubernur, memang masih terjadi di Pangandaran,” katanya saat dihubungi Radar Tasik pada Senin (27/10/2025).

Otang menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat sangat penting dalam mengembangkan pariwisata, kebersihan, dan ketertiban. “Pemkab Pangandaran harus memiliki rencana dan strategi yang jelas untuk penataan. Sementara pelaku bisnis wisata juga perlu memiliki kesadaran yang sama untuk ikut berpartisipasi,” ujarnya. Selain itu, ia mengkritik beberapa pedagang yang masih berbuat tidak adil dengan mengatur harga secara semena-mena terhadap wisatawan. “Pedagang harus memiliki kesadaran bersama untuk menetapkan standarisasi harga yang konsisten,” katanya.

Ia juga mengingatkan agar pengalaman wisatawan di Pangandaran tetap menyenangkan dan memuaskan. “Wisatawan harus merasa betah dan ingin kembali ke Pangandaran. Jangan sampai mereka kecewa karena harga yang terlalu mahal atau kondisi wisata yang tidak terawat,” tegas Otang. Kritik dari Gubernur Jabar harus dijadikan sebagai masukkan konstruktif. “Pemkab Pangandaran harus tegas dalam penataan wilayah,” katanya. Selain itu, penataan pariwisata harus didasarkan pada perencanaan yang matang. “Perencanaan ini harus didasarkan pada studi terperinci, analisis lingkungan, tata Letak, dan sistem ekonomi di objek wisata. Semua kajian ini menjadi landasan utama dalam pengelolaan pariwisata,” ujar Otang. Menurutnya, penataan harus dilakukan secara terencana dan jangka panjang. “Saya berharap pembangunan di kawasan wisata ini tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi untuk masa depan 10 tahun ke depan,” tutupnya.

Menurut data terbaru, pariwisata menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat di Jawa Barat. Namun, peningkatan kualitas pengelolaan objek wisata masih menjadi tantangan utama. Studi kasus di beberapa daerah menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis dapat meningkatkan daya saing dan daya tarik objek wisata. Infografis tentang pengelolaan pariwisata berkelanjutan juga dapat menjadi referensi bagi Pemkab Pangandaran dalam merencanakan penataan wilayah.

Pangandaran memiliki potensi yang luar biasa sebagai tujuan wisata, tetapi hal ini harus didukung oleh komitmen serius dari semua pihak. Dengan penataan yang matang dan kolaborasi yang baik, daerah ini dapat menjadi destinasi wisata yang lebih maju dan ramah wisatawan. Mari kita dukung upaya penataan ini dan bersama-sama menjaga keindahan Pangandaran untuk generasi masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan