Paul Biya Gelar Pemilu Ke-8 sebagai Presiden Kamerun pada Usia 92 Tahun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Paul Biya, seorang tokoh yang telah memimpin Kamerun selama empat dekade, kembali terpilih sebagai presiden negara itu untuk periode kedelapan. Berusia 92 tahun, ia meraih 53,7 persen suara dalam pemilu 12 Oktober 2025, mengalahkan saingan terdekatnya, Issa Tchiroma Bakary, yang memperoleh 35,2 persen dukungan.

Dilaporkan oleh AFP, Biya kurang aktif dalam kampanye langsung, lebih memilih strategi virtual yang sesuai dengan julukannya sebagai “sphinx”. Kampanyenya dimulai pada 27 September dengan video media sosial yang menampilkan gambar-gambar lama dan kutipan yang dianggap diulang-ulang. Kampanye terakhir dilakukan di Maroua, wilayah Utara Jauh, yang telah lama menjadi basis dukungannya, meskipun beberapa mantan sekutunya mencalonkan diri sebagai lawan.

Biya menduduki jabatan presiden sejak 1982, ketika dunia masih dalam era Perang Dingin. Sebagai presiden paling lama berkuasa di Kamerun sejak kemerdekaan dari Prancis pada 1960, ia dikenal dengan gaya kepemimpinan yang keras. Ia secara langsung mengangkat dan memberhentikan pejabat kunci, serta menindas oposisi dengan kejam. Kepemimpinannya telah menuai kritik dari PBB dan negara Barat, meskipun ia terus dipuji di kancah diplomatik.

Meski sering absen dan sering diragukan kesehatannya, Biya berhasil mempertahankan kekuasaannya di tengah krisis sosial, kesenjangan ekonomi, dan kekerasan separatis. Ucapannya yang terkenal, “Anda hanya perlu kehilangan akal sehat sejenak dan selesailah sudah,” mencerminkan sikap tidak takut terhadap kritik.

Dengan nilai kesuksesan politik yang luar biasa, Biya menunjukkan daya tahan yang luar biasa dalam politik. Melalui strategi yang canggih dan pengalaman panjang, ia terus memimpin negara tersebut di tengah tantangan yang kompleks. Hal ini menjadi pelajaran tentang adaptasi dan kemampuan dalam menavigasi sistem politik yang sulit.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan